Kejadian 29:27

"Tetapi genapilah orang perkawinan tujuh tahunku, maka akan kuberikan juga Rahel, istrimu, kepadaku sebagai upah."

Ilustrasi Yakub bekerja untuk Rahel Perkawinan Tujuh Tahun Rahel Yakub

Kisah Yakub dan Janji Pernikahan

Kisah yang dicatat dalam Kejadian 29:27 menceritakan sebuah momen penting dalam kehidupan Yakub, seorang tokoh kunci dalam sejarah Israel. Ayat ini merupakan inti dari sebuah kesepakatan yang dibuat Yakub dengan Laban, pamannya, terkait pernikahan dengan putri-putrinya. Setelah melarikan diri dari Esau, Yakub tiba di Haran dan bertemu dengan Rahel di sebuah sumur. Ia jatuh cinta pada Rahel dan meminta Laban untuk mengizinkannya menikahi Rahel.

Namun, Laban memiliki syarat. Ia meminta Yakub untuk bekerja selama tujuh tahun sebagai mahar atau upah untuk menikahi Rahel. Yakub, yang sangat mencintai Rahel, menerima tawaran tersebut dengan sukarela. Tujuh tahun berlalu baginya seolah-olah hanya beberapa hari karena besarnya kasihnya. Ini menunjukkan betapa kuatnya tekad Yakub untuk mendapatkan Rahel.

Ironisnya, setelah tujuh tahun berlalu, Laban justru memperdaya Yakub. Pada malam pernikahan, Laban menyuruh Lea, putri sulungnya yang tidak begitu dicintai Yakub, untuk menggantikan Rahel di bawah kerudung pengantin. Yakub tidak menyadarinya sampai keesokan paginya. Perasaan kecewa dan pengkhianatan pasti dirasakan Yakub, namun ia tetap harus menghadapi kenyataan.

Di sinilah Kejadian 29:27 menjadi krusial. Setelah kejadian penipuan tersebut, Yakub tidak langsung melepaskan diri atau mengutuk Laban. Sebaliknya, ia mengajukan sebuah kesepakatan baru. Ia meminta Laban untuk memenuhi janji semula, yaitu menikahkan Rahel dengannya. Laban pun menyetujuinya, dengan syarat Yakub harus kembali bekerja selama tujuh tahun lagi untuk mendapatkan Rahel. Ayat ini secara eksplisit menyatakan, "Tetapi genapilah orang perkawinan tujuh tahunku, maka akan kuberikan juga Rahel, istrimu, kepadaku sebagai upah."

Ini adalah demonstrasi kesabaran, ketekunan, dan juga pengorbanan Yakub. Ia bersedia menambah beban kerjanya dua kali lipat demi cintanya pada Rahel. Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya menepati janji, konsekuensi dari penipuan, serta kekuatan harapan dan kesetiaan dalam menghadapi kesulitan. Pengalaman Yakub ini kemudian membentuk fondasi bagi kelanjutan keturunannya dan perjanjian Allah dengan bangsanya. Janji yang diucapkan dalam Kejadian 29:27 bukan sekadar kesepakatan bisnis, melainkan sebuah ikrar yang membawa dampak signifikan bagi sejarah spiritual umat manusia.