"suatu warisan untuk Yakub, hamba-Nya, sebab kasih setia-Nya untuk selama-lamanya."
Ayat Mazmur 136:22 ini merupakan bagian dari rangkaian pujian yang mengagungkan kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan. Bait ini secara khusus menyoroti berkat dan warisan yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya, Yakub, yang melambangkan seluruh keturunan Israel. Pengulangan frasa "sebab kasih setia-Nya untuk selama-lamanya" di sepanjang Mazmur 136 menegaskan satu tema sentral: keandalan dan keabadian kasih dan anugerah Tuhan.
Dalam konteks sejarah bangsa Israel, Yakub adalah leluhur mereka. Tuhan memilih Yakub, bukan karena kebaikan atau kelayakannya semata, tetapi murni karena kasih karunia dan perjanjian-Nya. Tuhan berjanji akan memberkati Yakub dan menjadikannya bapa banyak bangsa. Janji ini kemudian diwujudkan dalam sejarah panjang bangsa Israel, di mana Tuhan terus menunjukkan kesetiaan-Nya melalui berbagai cobaan dan berkat.
Ayat Mazmur 136:22 mengingatkan kita bahwa kita, sebagai orang percaya, juga adalah bagian dari "Yakub" rohani. Melalui Kristus, kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah dan menerima warisan rohani yang jauh lebih berharga daripada warisan materi. Warisan ini adalah pengampunan dosa, hidup kekal, dan hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan.
Penting untuk merenungkan arti "kasih setia" (hesed) dalam Alkitab Ibrani. Kata ini melampaui sekadar cinta; ia mencakup kesetiaan, kebaikan, kemurahan, dan tindakan penyelamatan yang konsisten. Tuhan tidak berubah dalam kasih setia-Nya. Sekalipun umat-Nya seringkali tidak setia, Tuhan tetap setia pada janji-janji-Nya. Kesetiaan-Nya adalah dasar dari seluruh iman dan harapan kita.
Memahami Mazmur 136:22 memberi kita kepastian. Kita dapat menghadapi masa depan dengan keyakinan, mengetahui bahwa Tuhan yang sama yang telah menuntun nenek moyang kita, akan senantiasa bersama kita. Kasih setia-Nya adalah jangkar bagi jiwa kita di tengah badai kehidupan. Warisan yang kita terima bukanlah sesuatu yang harus kita cari atau perjuangkan mati-matian, melainkan anugerah yang diberikan secara cuma-cuma kepada siapa saja yang percaya kepada Yesus Kristus.
Ayat ini juga menginspirasi kita untuk hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan. Mengetahui betapa besar kasih setia Tuhan kepada kita, kita dipanggil untuk membalas-Nya dengan ketaatan, kasih, dan pelayanan. Seperti halnya Tuhan tidak pernah berhenti mengasihi Yakub, kita pun dipanggil untuk mencerminkan kasih setia-Nya dalam hubungan kita dengan orang lain. Ini adalah siklus kasih yang berkesinambungan, dimulai dari kasih Tuhan yang sempurna.
Dengan demikian, ketika kita membaca Mazmur 136:22, biarlah hati kita dipenuhi dengan rasa syukur dan kekaguman. Kasih setia Tuhan adalah batu penjuru dari keberadaan kita, jaminan masa depan kita, dan sumber kekuatan kita saat ini. Ia adalah warisan yang tak ternilai, yang Ia berikan dengan sukarela kepada kita, hamba-hamba-Nya, karena kasih setia-Nya yang kekal.