Ayat Kejadian 31:55 menutup sebuah babak penting dalam narasi Alkitab, yaitu perpisahan antara Yakub dan pamannya, Laban. Setelah bertahun-tahun bekerja keras di bawah bayang-bayang Laban, Yakub akhirnya memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya bersama keluarganya dan seluruh hartanya. Momen perpisahan ini digambarkan dengan penuh emosi namun juga diwarnai dengan sebuah tindakan berkat dari Laban.
Perjalanan Yakub ke Haran didorong oleh kebutuhan untuk melarikan diri dari amukan kakaknya, Esau. Di Haran, ia bertemu Laban dan jatuh cinta pada Rahel, putri Laban. Namun, cinta ini harus dibayar mahal dengan tujuh tahun kerja tanpa upah yang dijanjikan. Setelah tertipu dan menikahi Lea, adik Rahel, Yakub kemudian bekerja lagi tujuh tahun untuk mendapatkan Rahel. Total empat belas tahun ia mengabdi pada Laban, dan setelah itu ia terus bekerja untuk mendapatkan ternak. Selama periode ini, Allah secara konsisten memberkati Yakub, membuatnya menjadi orang yang sangat kaya raya dengan banyak ternak, hamba, dan harta benda.
Ketika Yakub merasa waktunya telah tiba untuk kembali ke tanah perjanjian, ia melakukannya secara diam-diam, khawatir akan reaksi Laban. Namun, Allah memperingatkan Laban dalam mimpi agar tidak berkata buruk kepada Yakub. Laban mengejar Yakub, namun ketika mereka bertemu, suasana yang tegang berubah menjadi sebuah kesepakatan, di mana keduanya bersumpah untuk tidak saling mencelakai di tempat yang telah mereka tetapkan, yang disebut Mizpa dan Galeed.
Ayat 55 menjadi penutup dari pertemuan tersebut. Laban bangun pagi, menunjukkan kesibukan seorang kepala keluarga yang melanjutkan rutinitasnya. Tindakannya mencium cucu-cucunya serta anak-anaknya perempuan dan memberkati mereka menunjukkan bahwa di balik perseteruan bisnis dan perbedaan nasib, hubungan keluarga tetap ada. Ada pengakuan akan berkat ilahi yang menyertai keluarga Yakub, bahkan dari pamannya sendiri. Ini adalah momen perpisahan yang penting, menandai berakhirnya dominasi Laban atas kehidupan Yakub dan dimulainya perjalanan Yakub sebagai patriark keluarganya sendiri, menuju pemenuhan janji Allah.
Tindakan Laban memberkati keluarganya sebelum pulang menekankan kembali tema berkat yang sering muncul dalam kisah Yakub. Meskipun kisah Yakub dan Laban diwarnai intrik dan pertukaran yang rumit, ayat ini mengingatkan kita bahwa di akhir segalanya, hubungan keluarga dan berkat ilahi adalah hal yang paling berharga. Perpisahan ini bukan sekadar akhir dari sebuah bab, melainkan awal dari sebuah perjalanan baru yang penuh dengan tujuan ilahi.