"Dan kamu sendiri tahulah, bahwa aku telah bekerja sekuat tenaga untuk ayahmu. Tetapi ayahmu telah menipu aku dan mengubah upahku sepuluh kali lipat; namun Allah tidak membiarkannya berbuat jahat kepadaku."
Ayat ini dari Kitab Kejadian, pasal 31 ayat 6, menceritakan tentang Yakub yang sedang berdialog dengan Laban, ayahnya. Dalam situasi yang penuh ketegangan dan ketidakadilan, Yakub mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap perlakuan Laban. Laban telah berulang kali menipu Yakub mengenai upahnya, sebuah praktik yang jelas-jelas tidak etis dan merugikan. Namun, di tengah cobaan tersebut, Yakub menegaskan sebuah kebenaran fundamental: kejadian 31 6 menjadi saksi bisu dari campur tangan ilahi yang melindungi hamba-Nya.
Yakub tidak hanya sekadar mengeluh, tetapi ia juga menyatakan keyakinannya bahwa Allah telah bertindak. Kalimat "namun Allah tidak membiarkannya berbuat jahat kepadaku" merupakan inti dari pernyataannya. Ini adalah sebuah pengakuan iman yang kuat, menunjukkan bahwa meskipun manusia bisa berlaku curang dan kejam, ada kekuatan yang lebih besar yang mengawasi dan melindungi orang-orang yang tulus dan bergantung pada-Nya. Perjuangan Yakub ini bukan hanya tentang masalah keuangan, tetapi juga tentang keadilan ilahi yang berkuasa atas segala intrik manusia.
Kisah ini mengajarkan kita banyak hal tentang kesetiaan dan keadilan Tuhan. Dalam kehidupan kita, mungkin kita juga pernah mengalami situasi di mana kita merasa diperlakukan tidak adil, baik dalam pekerjaan, hubungan, atau aspek kehidupan lainnya. Ada kalanya kita merasa dimanfaatkan, ditipu, atau hak-hak kita diabaikan. Perasaan kecewa dan marah tentu bisa muncul. Namun, firman Tuhan dalam kejadian 31 6 mengingatkan kita untuk tidak kehilangan harapan.
Allah Yakub adalah Allah yang sama bagi kita hari ini. Dia melihat segala sesuatu, baik kebaikan maupun ketidakbaikan. Dia adalah pembela orang yang tertindas dan pelindung mereka yang lemah. Seperti Yakub yang percaya bahwa Allah tidak membiarkan Laban berbuat jahat kepadanya, kita pun dapat berpegang pada janji bahwa Tuhan akan campur tangan dalam waktu-Nya yang tepat. Kepercayaan ini memberikan kekuatan dan ketenangan di tengah badai kehidupan.
Lebih dari sekadar perlindungan dari kejahatan, kisah ini juga berbicara tentang pertumbuhan iman. Pergumulan Yakub dengannya justru memperkuat hubungannya dengan Tuhan. Melalui kesulitan, ia belajar lebih dalam untuk berserah dan mempercayai janji-janji-Nya. Setiap tantangan yang kita hadapi bisa menjadi peluang untuk memperdalam keyakinan kita, melihat bagaimana Tuhan bekerja di balik layar, bahkan ketika kita tidak menyadarinya.
Jadi, ketika Anda membaca kejadian 31 6, renungkanlah janji yang terkandung di dalamnya. Ingatlah bahwa ada kuasa ilahi yang terus bekerja, menjaga dan membela Anda. Dalam setiap ketidakadilan yang mungkin Anda hadapi, teguhkan hati Anda dengan iman bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan kejahatan menang atas orang yang dikasihi-Nya. Ini adalah kabar baik yang sejuk dan cerah, sumber kekuatan dan pengharapan yang tak pernah padam.