"Lalu berkatalah ia: 'Sekarang, janganlah lagi Jauhadi namamu disebut, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.'"
Simbol yang melambangkan perubahan dan kekuatan.
Ayat ini merupakan salah satu momen paling krusial dalam narasi Alkitab, yaitu ketika Yakub mengalami pertemuan transformatif dengan Allah. Peristiwa ini tidak hanya mengubah namanya, tetapi juga identitas dan takdirnya. Kata "bergumul" dalam ayat ini menggambarkan perjuangan yang intens, bukan hanya secara fisik tetapi juga spiritual. Yakub, yang sebelumnya dikenal sebagai seorang yang cerdik dan kadang licik, dihadapkan pada sebuah konfrontasi yang memaksanya untuk mengandalkan kekuatan ilahi. Ia tidak bisa menang dengan kekuatannya sendiri.
Pemberian nama baru "Israel" memiliki makna yang mendalam. Nama ini secara harfiah berarti "Allah berpergul" atau "Ia yang bergumul dengan Allah." Ini adalah pengakuan atas kemenangan yang bukan berasal dari usaha manusia semata, melainkan melalui ketergantungan total kepada Tuhan. Nama baru ini menjadi tanda ilahi bahwa Yakub kini memiliki hubungan yang baru dan diperkuat dengan Penciptanya. Ini bukan sekadar perubahan label; ini adalah perubahan fundamental dalam jati dirinya, statusnya di hadapan Tuhan, dan perannya dalam rencana ilahi.
Dalam konteks moderen, ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya identitas kita di hadapan Tuhan. Seringkali kita merasa nyaman dengan nama atau label yang diberikan dunia, tetapi Tuhan memiliki pandangan yang berbeda. Ia melihat hati, motivasi, dan pergumulan kita yang terdalam. Transformasi sejati terjadi ketika kita bersedia untuk "bergumul" dalam doa dan iman, menghadapi kelemahan kita, dan menyerahkan kendali kepada Tuhan.
Nama Israel juga menjadi asal muasal nama bangsa Israel, yang menunjukkan bahwa warisan rohani dan ilahi ini diturunkan melintasi generasi. Ini menekankan bahwa identitas sejati tidak hanya personal, tetapi juga komunal. Kita adalah bagian dari sebuah cerita yang lebih besar, yang terjalin dengan janji-janji ilahi.
Yakub tidak hanya mendapatkan nama baru, tetapi juga berkat. Kemenangannya dalam pergumulan ini adalah sebuah anugerah yang dianugerahkan oleh Allah sendiri. Ini mengajarkan bahwa melalui kerentanan dan penyerahan diri, kita justru dapat menerima berkat yang melimpah dari Tuhan. Berkat ini bukan semata-mata materi, tetapi juga kedamaian, kekuatan spiritual, dan pemahaman yang lebih dalam tentang rencana-Nya.
Peristiwa ini menjadi fondasi bagi pemahaman tentang hubungan antara manusia dan Tuhan yang didasarkan pada iman, perjuangan, dan penerimaan anugerah. Kejadian 32:29 bukan hanya cerita tentang seorang tokoh Alkitab; ini adalah sebuah undangan bagi setiap orang untuk mencari identitas sejati mereka di dalam Allah, melalui pergumulan yang menghasilkan berkat dan transformasi hidup yang kekal. Kita dipanggil untuk tidak hanya menerima nama yang diberikan, tetapi untuk hidup sesuai dengan identitas yang dianugerahkan oleh-Nya.