Kejadian 35:26

"Dan semua keturunan Ishak adalah Israel; dan semua anak-anak Ishak adalah Israel."

Keluarga Besar Israel Janji Ilahi Terus Berlanjut

Ilustrasi: Janji dan Keturunan yang Diberkati

Ayat ini, Kejadian 35:26, merupakan penegasan penting dalam narasi Alkitab. Ayat ini mengukuhkan identitas dan hubungan keluarga yang menjadi fondasi bagi umat pilihan Tuhan. Dengan kalimat yang lugas, Kitab Kejadian menyatakan, "Dan semua keturunan Ishak adalah Israel; dan semua anak-anak Ishak adalah Israel." Pernyataan ini bukanlah sekadar pengulangan nama, melainkan sebuah deklarasi yang sarat makna mengenai perjanjian ilahi yang terus berlanjut dan identitas kolektif yang diberikan Tuhan.

Untuk memahami kedalaman ayat ini, kita perlu melihat konteksnya. Kejadian pasal 35 menceritakan kembali momen-momen krusial dalam kehidupan Yakub (yang kemudian diberi nama Israel). Setelah periode yang penuh gejolak, termasuk perpisahannya dengan Laban, pertobatannya, dan pemulihannya hubungannya dengan Esau, Yakub diperintahkan oleh Tuhan untuk kembali ke Betel dan mendirikan mezbah di sana. Momen-momen ini menekankan tema pemulihan, pengampunan, dan kesetiaan Tuhan dalam menghadapi ketidaksempurnaan manusia.

Keturunan Ishak, yang secara keseluruhan disebut sebagai Israel, mencakup seluruh keluarga besar Yakub, termasuk kedua belas anaknya yang kemudian menjadi suku-suku Israel. Ayat ini menegaskan bahwa di hadapan Tuhan, semua keturunan ini berbagi identitas yang sama sebagai "Israel." Ini menunjukkan bahwa identitas spiritual dan perjanjian tidak hanya bergantung pada garis keturunan biologis semata, tetapi lebih kepada hubungan dengan Tuhan melalui perjanjian yang Dia buat dengan leluhur mereka, dimulai dari Abraham, kemudian Ishak, dan Yakub sendiri.

Penegasan ini penting karena menandai sebuah transisi. Identitas yang sebelumnya melekat pada individu seperti Yakub, kini mulai merujuk pada entitas kolektif. "Israel" menjadi lebih dari sekadar nama pribadi; ia menjadi nama bangsa, nama umat perjanjian. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan tidak hanya berurusan dengan individu, tetapi juga dengan komunitas. Perjanjian-Nya mencakup generasi-generasi, menjanjikan berkat dan pemeliharaan bagi mereka yang setia kepada-Nya.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini menyoroti kebenaran bahwa janji-janji Tuhan adalah teguh. Meskipun ada berbagai peristiwa dan tantangan dalam sejarah keluarga Yakub, identitas dasar yang diberikan Tuhan tetap utuh. Tuhan memanggil mereka dengan nama yang Dia berikan, menunjukkan bahwa Dia mengenal mereka secara pribadi dan memiliki rencana yang kekal bagi mereka. Ini menjadi sumber penghiburan dan kekuatan, terutama ketika mereka menghadapi kesulitan dan pengasingan di masa depan. Mereka selalu dapat mengingat siapa mereka di hadapan Tuhan: keturunan Ishak, keturunan Israel, umat pilihan-Nya.

Lebih dari sekadar sejarah, ayat ini juga memiliki relevansi teologis yang mendalam. Dalam tradisi Kristen, identitas sebagai "Israel" diperluas untuk mencakup semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus, yang dianggap sebagai keturunan rohani dari Abraham dan menjadi bagian dari "Israel Allah" (Galatia 6:16). Dengan demikian, penegasan dalam Kejadian 35:26 dapat dilihat sebagai foreshadowing dari universalitas keselamatan yang ditawarkan melalui Kristus, melampaui batas-batas etnis dan garis keturunan.

Inti dari Kejadian 35:26 adalah pengukuhan identitas yang diberikan oleh Tuhan. Ini adalah janji tentang kepemilikan dan tujuan ilahi yang terus berlanjut, yang menjadi fondasi bagi seluruh narasi umat Israel dan terus bergema hingga kini bagi mereka yang menghargai Firman Tuhan.