Kejadian 35:28 - Kisah Akhir Kehidupan Yakub

"Tahun-tahun hidup Yakub ada seratus empat puluh tujuh tahun; sesudah itu ia mati."
YAKUB

Simbol perjalanan hidup dan pencapaian.

Ayat Kejadian 35:28 yang singkat ini menandai penutup babak kehidupan salah satu tokoh paling sentral dalam sejarah Israel kuno: Yakub. Setelah melalui rentang hidup yang panjang dan penuh lika-liku, Yakub mencapai akhir perjalanannya di usia 147 tahun. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan puncak dari sebuah narasi ilahi yang mengisahkan tentang iman, perjuangan, janji, dan penebusan.

Kehidupan Yakub dipenuhi dengan peristiwa-peristiwa monumental. Sejak ia lahir, bahkan sebelum itu, nasibnya telah ditentukan melalui firman Allah yang menyatakan bahwa yang lebih tua akan melayani yang lebih muda. Perjuangan di dalam kandungan dengan saudara kembarnya, Esau, sudah menjadi prolog dari sebuah kehidupan yang akan terus bergulat, baik dengan manusia maupun dengan Allah sendiri. Ia adalah figur yang cerdik, terkadang licik, namun juga sangat haus akan berkat dan kebenaran ilahi.

Dari penipuan yang membuatnya mendapatkan hak kesulungan, pelariannya ke Haran, pernikahannya dengan Lea dan Rahel, hingga perjuangan beratnya melawan Allah di Pniel yang kemudian mengubah namanya menjadi Israel (yang berarti "berpergulatan dengan Allah"), setiap fase kehidupan Yakub adalah bukti dari rencana Allah yang berdaulat dan kasih karunia-Nya yang tak pernah padam. Kematiannya di usia 147 tahun ini terjadi setelah ia kembali ke tanah Kanaan, setelah melalui masa-masa sulit namun juga penuh berkat, seperti menyatukan kembali keluarganya yang besar dan mendapatkan kembali kasih sayang dari anak kesayangannya, Yusuf.

Kisah akhir Yakub di dalam Kitab Kejadian ini memberikan beberapa pelajaran penting. Pertama, ia adalah gambaran nyata bahwa Allah mengasihi dan memiliki rencana bagi orang-orang yang berdosa dan lemah sekalipun. Kesetiaan Allah pada janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub adalah fondasi yang kokoh bagi umat pilihan-Nya. Kedua, usia 147 tahun adalah usia yang panjang, memungkinkan Yakub untuk menyaksikan janji-janji Allah mulai terwujud secara nyata, terutama melalui kehidupan Yusuf yang akhirnya menyelamatkan seluruh keluarga dari kelaparan di Kanaan.

Kejadian 35:28, meskipun ringkas, merangkum sebuah warisan spiritual yang luar biasa. Yakub, sang patriark, telah menyelesaikan perlombaannya. Kisahnya terus menginspirasi kita untuk melihat bagaimana Allah bekerja di tengah kerapuhan dan kesalahan manusia, membawa mereka pada pemenuhan tujuan ilahi. Kematiannya bukan akhir dari warisan ilahi, melainkan gerbang menuju keabadian, menandakan kesetiaan Allah yang akan terus berlanjut kepada generasi-generasi berikutnya dari keturunan Israel.