"Lalu Yusuf membawa bapa-nya menghadap Firaun. Sesudah itu Yusuf berkata kepada Firaun: 'Ayahku dan saudara-saudara-ku, beserta ternak mereka dan segala harta benda mereka, telah datang dari tanah Kanaan dan sekarang mereka tinggal di tanah Gosyen.'"
Ilustrasi: Perjumpaan Yusuf bersama keluarganya di tanah Mesir.
Ayat dari Kitab Kejadian 47:3 ini menggambarkan sebuah momen krusial dalam narasi Yusuf. Setelah bertahun-tahun terpisah akibat pengkhianatan saudara-saudaranya, Yusuf kini telah bangkit menjadi orang kedua yang paling berkuasa di Mesir. Namun, takdir membawanya pada kesempatan untuk bersatu kembali dengan keluarganya yang tercinta. Kekecewaan dan penderitaan yang dialami Yusuf di masa lalu, mulai dari dijual sebagai budak hingga difitnah dan dipenjara, kini berujung pada penyelesaian yang penuh berkat.
Kisah ini diawali dengan kedatangan keluarga Yakub, ayah Yusuf, beserta seluruh keturunannya dari tanah Kanaan yang dilanda kelaparan parah. Yusuf, dengan kebijaksanaannya yang dianugerahkan Tuhan, telah berhasil mempersiapkan Mesir untuk menghadapi masa paceklik tersebut. Berkat strateginya, Mesir menjadi lumbung pangan bagi bangsa-bangsa lain, termasuk keluarga Yakub. Kedatangan mereka ke Mesir bukan sekadar untuk mencari makanan, tetapi juga merupakan bagian dari rencana ilahi yang lebih besar.
Dalam ayat ini, Yusuf tidak hanya menolong keluarganya untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak di tanah Gosyen, wilayah yang subur di Mesir, tetapi ia juga secara pribadi membawa ayahnya, Yakub, untuk diperkenalkan kepada Firaun. Tindakan ini menunjukkan rasa hormat yang mendalam dan pengakuan atas status Yakub sebagai kepala keluarga besar yang kini menjadi tamu kehormatan di negeri Mesir. Firaun, yang bijaksana dan terbuka, menerima kehadiran mereka dengan tangan terbuka, sebuah testamentasi atas pengaruh dan kepercayaan yang telah dibangun Yusuf.
Penempatan keluarga Yakub di tanah Gosyen juga memiliki makna simbolis. Wilayah ini dikenal sebagai daerah peternakan yang subur, sangat cocok bagi gaya hidup nomaden dan agraris bangsa Israel. Ini menandai awal dari periode permukiman dan pertumbuhan bagi keturunan Yakub di tanah asing, sebuah langkah penting menuju pembentukan bangsa Israel. Kejadian 47:3 bukan hanya tentang pertemuan keluarga, tetapi juga tentang bagaimana rencana Tuhan bekerja melalui situasi-situasi yang tampaknya sulit, membawa pemulihan, keselamatan, dan awal dari sebuah takdir ilahi. Kebaikan hati Yusuf, kebijaksanaannya, dan ketekunannya dalam menghadapi cobaan, semuanya terangkum dalam momen persatuan kembali dengan keluarganya ini, di bawah perlindungan Firaun.