Mazmur 77:8 - Harapan di Tengah Kesesakan

"Tentulah aku akan mengenangkan perbuatan-perbuatan yang ajaib, ya Tuhan;tentulah aku akan mengingat keajaiban-keajaiban dari zaman purbakala."

Dalam perjalanan hidup, seringkali kita dihadapkan pada badai kesusahan dan kegelapan. Saat itulah iman kita diuji, dan keraguan bisa mulai merayap masuk. Di tengah kekalutan dan keputusasaan, firman Tuhan melalui Mazmur 77:8 hadir sebagai mercusuar harapan yang tak tergoyahkan. Ayat ini mengingatkan kita akan kekuatan abadi iman dan pentingnya mengenang perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan.

Ayat ini diucapkan oleh Asaf, seorang pemazmur yang sedang mengalami masa-masa sulit. Ia bergumul dengan kesedihan yang mendalam, mempertanyakan kebaikan Tuhan dan masa depan umat-Nya. Perasaan ditinggalkan dan kebingungan memenuhi hatinya. Namun, di tengah semua itu, Asaf menemukan jalan keluar bukan dengan meratapi keadaan, tetapi dengan mengalihkan pandangannya kepada sejarah, kepada karya-karya besar Tuhan di masa lalu.

Perbuatan ajaib yang dimaksud dalam ayat ini merujuk pada intervensi ilahi yang luar biasa dalam sejarah bangsa Israel. Mulai dari pembebasan dari perbudakan di Mesir, penyeberangan Laut Merah, hingga penyertaan di padang gurun. Semua itu adalah bukti nyata bahwa Tuhan memiliki kuasa dan kesetiaan yang tidak terbatas. Dengan mengingat kembali kisah-kisah kemenangan dan pertolongan Tuhan, Asaf seolah menarik kembali energi spiritualnya.

Bagi kita di masa kini, Mazmur 77:8 menjadi pengingat yang sama kuatnya. Ketika tantangan hidup terasa begitu berat, ketika masalah datang silih berganti dan harapan tampak memudar, kita dipanggil untuk melakukan hal yang sama seperti Asaf. Kita perlu berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan mulai mengingat kembali bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup kita dan dalam kehidupan orang-orang yang kita kasihi. Ingatlah setiap kali Tuhan menjawab doa, setiap kali Ia memberikan kekuatan di saat lemah, setiap kali Ia menunjukkan jalan keluar dari kebuntuan.

Kekuatan dari mengenang perbuatan ajaib Tuhan terletak pada kemampuannya untuk mengubah perspektif kita. Kesulitan yang dihadapi hari ini bisa terasa lebih ringan ketika dibandingkan dengan kesukaran yang telah kita lewati dan dikalahkan dengan pertolongan Tuhan. Ini bukan tentang melupakan rasa sakit, tetapi tentang mengingatkan diri sendiri bahwa ada kuasa yang lebih besar yang selalu bersama kita. Ini adalah bentuk pengakuan iman bahwa meskipun keadaan berubah, karakter dan kesetiaan Tuhan tidak pernah berubah.

Lebih dari sekadar mengingat peristiwa, ayat ini mengajak kita untuk merenungkan sifat Tuhan itu sendiri: kuasa-Nya, kasih-Nya, dan rencana-Nya yang kekal. Keajaiban masa lalu adalah cerminan dari kesetiaan-Nya yang abadi. Dengan memusatkan perhatian pada kebesaran Tuhan, kita dapat menemukan kembali kekuatan, keberanian, dan harapan yang seringkali terkubur di bawah tumpukan kekhawatiran. Mazmur 77:8 bukan hanya tentang menengok ke belakang, tetapi tentang memproyeksikan iman ke masa depan, dengan keyakinan bahwa Tuhan yang sama yang pernah bertindak di masa lalu, akan terus bertindak dalam kehidupan kita saat ini dan di masa mendatang.