Kitab Kejadian, khususnya pasal 5, menyajikan sebuah silsilah yang unik dan signifikan dalam catatan sejarah manusia purba. Ayat 12 dari pasal ini, "Setelah Enos hidup sembilan puluh tahun, ia memperanakkan Kenan," mungkin terdengar sederhana, namun ia memegang peran penting dalam menjaga kontinuitas garis keturunan yang menghubungkan Adam hingga Nuh, dan selanjutnya ke seluruh umat manusia. Silsilah ini bukan sekadar daftar nama dan usia, melainkan sebuah narasi yang memperlihatkan betapa panjangnya umur manusia di masa-masa awal penciptaan dan bagaimana keturunan terus berlanjut dari generasi ke generasi.
Enos adalah cucu dari Adam dan anak dari Set. Dalam narasi kitab Kejadian, Enos dikenal sebagai generasi di mana manusia mulai "memanggil nama TUHAN" (Kejadian 4:26). Hal ini menandakan adanya kesadaran spiritual yang semakin berkembang di tengah masyarakat manusia. Peristiwa kelahiran Kenan dari Enos pada usia 90 tahun adalah salah satu mata rantai dalam rantai kehidupan yang panjang ini. Usia 90 tahun di masa itu sangatlah produktif dan menunjukkan bahwa generasi awal manusia memiliki vitalitas yang luar biasa. Kelahiran Kenan melanjutkan aliran darah dan sejarah yang telah dimulai sejak Adam, memastikan bahwa generasi berikutnya akan terus lahir dan tumbuh.
Kitab Kejadian seringkali menampilkan silsilah untuk menunjukkan bagaimana setiap individu terkait satu sama lain, dan yang lebih penting, bagaimana rencana Tuhan terus bekerja melalui keturunan manusia. Silsilah yang terperinci ini memberikan penekanan pada kesetiaan Tuhan dalam mempertahankan janji-Nya, terutama janji tentang Mesias yang akan datang dari keturunan manusia. Kejadian 5:12, meskipun spesifik pada peristiwa kelahiran Kenan dari Enos, adalah bagian integral dari narasi yang lebih besar ini. Ia mengingatkan kita bahwa setiap kehidupan individu memiliki tempat dalam rencana ilahi, dan bahwa sejarah manusia adalah sebuah aliran yang berkelanjutan yang diarahkan oleh kehendak Sang Pencipta.
Dengan mencatat kelahiran Kenan setelah Enos hidup selama sembilan puluh tahun, kitab Kejadian membangun fondasi untuk memahami asal-usul dan perkembangan peradaban manusia. Ini adalah bukti dari kelangsungan hidup dan kesuburan umat manusia sejak awal mula. Penting untuk diingat bahwa catatan ini bukan hanya sekadar sejarah duniawi, tetapi juga merupakan bagian dari narasi teologis yang lebih dalam tentang hubungan antara Tuhan dan manusia, serta perjalanan penebusan yang sedang berlangsung.
Setiap nama dalam silsilah ini membawa bobot sejarahnya sendiri, dan kelahiran Kenan dari Enos pada usia 90 tahun adalah peristiwa yang menandai babak baru dalam rentang waktu yang panjang dan penuh makna. Ini adalah pengingat akan kontinuitas kehidupan dan rencana abadi yang tertanam dalam struktur penciptaan.