"Sesudah Enea berumur sembilan puluh dua tahun, ia memperanakkan Henokh."
Kitab Kejadian, sebuah narasi yang mendalam tentang asal-usul alam semesta, kehidupan manusia, dan awal mula peradaban, menyimpan banyak sekali kisah yang kaya makna. Salah satu bagian yang seringkali terlewatkan namun memiliki signifikansi penting adalah catatan silsilah para leluhur manusia pasca peristiwa air bah. Ayat Kejadian 5:15, meskipun terdengar sederhana, merupakan bagian dari rangkaian genealogi yang menghubungkan Adam hingga Nuh, dan selanjutnya, ke tokoh-tokoh penting dalam sejarah keselamatan. Ayat ini secara spesifik mencatat tentang Enea dan kelahiran putranya, Henokh.
Fokus utama dari pasal 5 Kitab Kejadian adalah untuk melacak garis keturunan dari Adam hingga Nuh. Ini bukan sekadar daftar nama dan usia; narasi ini memiliki tujuan teologis yang lebih dalam. Kerap kali, nama-nama yang disebutkan memiliki makna yang kuat dan terkait dengan peran mereka dalam rencana ilahi. Perlu dicatat bahwa seringkali terjadi kebingungan karena adanya tokoh bernama Henokh lain yang disebut dalam pasal yang sama (Kejadian 5:18), yaitu bapa dari Metusalah. Namun, ayat Kejadian 5:15 merujuk pada Henokh yang lahir dari Enea, dan merupakan bagian dari garis keturunan langsung menuju Nuh.
Pentingnya silsilah ini terletak pada penekanan kontinuitas kehidupan manusia dan kesetiaan Allah di tengah umat-Nya, meskipun dunia semakin jauh dari kesempurnaan asal. Kehidupan yang panjang dari para leluhur ini, seperti yang disebutkan dalam pasal ini, juga menggambarkan kekuatan dan vitalitas yang diberikan Tuhan kepada manusia di awal sejarah penciptaan. Enea, seperti para leluhurnya, hidup ratusan tahun, sebuah bukti dari kehidupan yang berbeda sebelum dan sesudah air bah besar.
Ayat ini juga mengingatkan kita akan pentingnya garis keturunan dalam pemahaman sejarah dan identitas. Bagi bangsa Israel, silsilah adalah kunci untuk memahami asal-usul mereka, janji-janji yang diberikan kepada leluhur mereka, dan peran mereka dalam rencana penebusan Allah. Dalam konteks yang lebih luas, silsilah ini membangun jembatan naratif yang menghubungkan awal mula penciptaan dengan masa depan. Henokh yang lahir dari Enea ini adalah bagian dari rangkaian tak terputus yang akan membawa kita pada tokoh Nuh, yang dipilih Allah untuk menyelamatkan kehidupan dari murka keadilan-Nya melalui air bah.
Memahami ayat seperti Kejadian 5:15 mengajak kita untuk melihat gambaran yang lebih besar. Ini bukan sekadar angka dan nama, melainkan sebuah mozaik yang tersusun rapi, menggambarkan bagaimana Allah bekerja melalui generasi ke generasi, memelihara janji-Nya, dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan penyelamat. Silsilah ini menegaskan bahwa sejarah memiliki arah dan tujuan, yang digerakkan oleh kedaulatan dan kasih karunia Allah.