"Lalu Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Aku akan mati, tetapi Allah pasti akan menolong kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini ke negeri yang telah Ia janjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."
Ilustrasi: Representasi janji dan harapan
Ayat yang tercantum dalam Kejadian 50:24 merupakan puncak dari kisah dramatis Yusuf. Setelah bertahun-tahun menderita pengkhianatan oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak, dan difitnah di Mesir, Yusuf kini berada dalam posisi kekuasaan yang luar biasa. Namun, di hadapan kematiannya, yang paling penting baginya bukanlah harta atau kekuasaannya, melainkan nasib saudara-saudaranya dan keturunannya. Ia tidak menyimpan dendam, melainkan memelihara iman kepada Allah yang berdaulat dan penuh kasih.
Kata-kata Yusuf ini bukanlah sekadar ucapan perpisahan. Ini adalah sebuah proklamasi iman yang kuat, mengingatkan saudara-saudaranya akan janji Allah yang abadi. Ia menekankan bahwa meskipun ia akan tiada, rencana penebusan Allah tidak akan berhenti. Allah pasti akan menolong mereka, dan yang terpenting, Allah akan membawa mereka keluar dari Mesir untuk kembali ke tanah perjanjian.
Ketika Yusuf mengucapkan ayat ini, kondisi saudara-saudaranya di Mesir mungkin tampak penuh ketidakpastian. Mereka telah menetap di tanah Mesir, dan meskipun hidup dalam kemakmuran di bawah perlindungan Yusuf, mereka tetaplah orang asing. Jarak dari tanah leluhur dan potensi kesulitan di masa depan bisa saja menimbulkan kecemasan. Namun, Yusuf memberikan sebuah jaminan ilahi.
Frasa "Allah pasti akan menolong kamu" menunjukkan kepastian mutlak. Ini bukan harapan yang lemah, melainkan keyakinan yang teguh pada karakter dan kuasa Allah. Allah telah berjanji melalui sumpah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, dan janji itu tidak akan pernah dibatalkan. Perjalanan mereka dari Mesir mungkin akan sulit, tetapi tujuan akhirnya adalah tanah yang telah dijanjikan, sebuah tempat yang diberikan oleh Allah sendiri.
Kisah Yusuf dan ayat ini menawarkan pelajaran yang sangat relevan bagi kita di masa kini. Seringkali, kita dihadapkan pada masa-masa sulit, ketidakpastian, dan bahkan rasa kehilangan. Seperti saudara-saudara Yusuf, kita mungkin merasa seperti orang asing di dunia ini, merindukan tempat yang lebih baik atau masa depan yang lebih cerah. Namun, Kejadian 50:24 mengingatkan kita bahwa iman kepada Allah membawa kepastian.
Meskipun kita tidak selalu memahami cara kerja Allah atau garis waktu-Nya, kita dapat memegang teguh janji-janji-Nya. Sama seperti Allah membimbing Yusuf melalui cobaan yang mengerikan untuk mencapai tujuan-Nya, Ia juga memiliki rencana yang indah bagi hidup kita. Kata-kata Yusuf adalah pengingat bahwa bahkan ketika para pemimpin rohani kita mungkin pergi, kesetiaan Allah kepada umat-Nya dan rencana penebusan-Nya tetap teguh. Kita dapat menemukan penghiburan dan kekuatan dalam pengetahuan bahwa Allah pasti akan menolong kita dan pada akhirnya membawa kita ke tempat yang Ia janjikan. Kisah ini adalah tentang kesetiaan Allah yang tak tergoyahkan dan kekuatan iman yang mampu melihat melampaui kesulitan saat ini menuju janji masa depan yang cerah.