"Dan dari segala yang hidup, dari segala jenis, haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa."
Ayat kunci dari Kitab Kejadian ini, Kejadian 6:19, memberikan gambaran yang jelas mengenai perintah ilahi kepada Nuh untuk mempersiapkan bahtera yang luar biasa. Ini bukan sekadar tugas pembangunan struktur raksasa, melainkan sebuah misi penyelamatan yang mencakup seluruh kehidupan di bumi. Perintah ini menekankan pentingnya keberagaman hayati, memastikan kelangsungan hidup dari setiap jenis makhluk ciptaan Tuhan.
Dalam konteks narasi besar tentang Air Bah, perintah Nuh untuk membawa "satu pasang" dari setiap jenis hewan—satu jantan dan satu betina—adalah inti dari strategi kelangsungan hidup. Ini mencerminkan hikmat ilahi yang menjaga keseimbangan ekosistem di masa depan. Tujuannya jelas: setelah banjir surut, kehidupan dapat kembali berkembang biak dan mengisi kembali bumi yang baru. Ini adalah rencana yang teliti, di mana setiap detail, sekecil apapun, memiliki peran vital dalam keberhasilan misi penyelamatan ini.
Bayangkan Nuh, seorang yang taat, bekerja tanpa lelah. Ia harus mengumpulkan hewan-hewan dari segala penjuru bumi. Tugas ini sendiri pasti sangat menantang, mengingat berbagai habitat dan kebiasaan dari setiap spesies. Namun, kesetiaannya kepada Tuhan mendorongnya untuk melaksanakan setiap perintah, termasuk yang terlihat begitu berat dan mungkin sulit dipahami pada awalnya. Tindakan Nuh ini menjadi simbol iman yang teguh dan kepatuhan yang tanpa syarat.
Perintah ini juga menyoroti aspek pemeliharaan ciptaan. Tuhan, Sang Pencipta, peduli terhadap kelangsungan hidup setiap makhluk-Nya. Melalui Nuh, Ia menetapkan sebuah mekanisme untuk mencegah kepunahan total. Ini menunjukkan bahwa kehidupan, dalam segala bentuknya, memiliki nilai di mata Tuhan. Kejadian 6:19 bukan hanya tentang cerita keselamatan dari bencana alam, tetapi juga tentang prinsip pelestarian dan tanggung jawab yang diberikan kepada manusia untuk menjaga alam semesta.
Dalam dunia yang seringkali hanya fokus pada kelangsungan hidup manusia, ayat ini mengingatkan kita akan cakupan kasih dan rencana Tuhan yang jauh lebih luas. Ia mencakup seluruh ciptaan. Memahami Kejadian 6:19 juga dapat memberikan perspektif tentang bagaimana kita, sebagai manusia, seharusnya memandang dan memperlakukan makhluk lain di sekitar kita. Kepatuhan Nuh dan ketelitian Tuhan dalam rencananya menjadi pelajaran abadi tentang iman, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap seluruh ekosistem kehidupan.