Simbol: Ketenangan, Kelahiran, dan Harapan Baru
Ayat Kejadian 35:17 adalah bagian dari narasi tentang kelahiran anak kedua Rahel, yang bernama Ben-oni oleh ibunya, namun kemudian diubah namanya oleh ayahnya, Yakub, menjadi Benyamin.
Peristiwa ini terjadi saat Yakub dan keluarganya sedang dalam perjalanan kembali ke tanah Kanaan setelah lama berada di Mesopotamia. Dalam perjalanan tersebut, Rahel mengalami kesulitan persalinan yang luar biasa. Kesulitan ini begitu berat hingga bidan yang menolongnya merasa khawatir dan bahkan mengatakan bahwa Rahel akan melahirkan anak laki-laki lagi, sebuah pengakuan bahwa proses persalinan itu sangatlah berbahaya. Namun, ucapan bidan tersebut direspons dengan kata-kata penghiburan yang penuh keyakinan dari Rahel.
Pesan utama yang terkandung dalam ucapan bidan di ayat ini adalah pengakuan atas bahaya yang mengancam dan pada saat yang sama, sebuah pengakuan akan adanya kemungkinan keberhasilan. "Janganlah takut, karena engkau akan beroleh seorang anak laki-laki pula." Kata-kata ini mencerminkan situasi genting yang dialami Rahel, di mana nyawa ibu dan bayi berada dalam risiko. Namun, bidan itu berusaha memberikan ketenangan dan harapan.
Kisah ini menyoroti berbagai aspek penting. Pertama, kerentanan manusia, terutama dalam momen-momen paling kritis seperti kelahiran. Kedua, kekuatan iman dan harapan di tengah kesulitan. Rahel sendiri, meskipun merasakan sakit yang teramat sangat, tampaknya memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang rencana Tuhan. Ketiga, peran serta dukungan dari orang lain, seperti bidan, yang meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit, tetap memberikan kata-kata penguatan.
Dalam konteks teologis yang lebih luas, kelahiran Benyamin memiliki arti penting. Ia adalah anak bungsu Yakub dari istri kesayangannya, Rahel, dan menjadi salah satu dari dua belas suku Israel. Peristiwa kelahiran yang penuh perjuangan ini, seperti tercatat dalam Kejadian 35:17, mengingatkan kita bahwa rencana Tuhan seringkali terwujud melalui proses yang tidak selalu mudah. Terkadang, jalan menuju berkat justru harus dilalui dengan cobaan dan penderitaan.
Ayat ini juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja yang sedang menghadapi tantangan berat dalam hidup. Pengakuan akan kesulitan yang ada, seperti yang diungkapkan oleh bidan, adalah hal yang wajar. Namun, penegasan untuk tidak takut dan keyakinan bahwa akan ada hasil yang baik, "seorang anak laki-laki pula," memberikan pesan optimisme. Ini adalah pengingat bahwa kesulitan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan seringkali merupakan bagian dari perjalanan menuju pertumbuhan dan pemenuhan.
Momen kelahiran selalu dikaitkan dengan harapan akan masa depan. Dalam kasus Rahel, kelahiran Benyamin membawa harapan akan kelangsungan garis keturunan Yakub dan pembentukan bangsa Israel. Pesan di Kejadian 35:17, meskipun berasal dari momen yang penuh kesakitan, sesungguhnya merangkum sebuah janji dan harapan yang akan terwujud di kemudian hari.