Terang Baru di Tengah Kegelapan
Ayat Keluaran 10:21 menggambarkan salah satu dari sepuluh tulah yang menimpa tanah Mesir. Tulah kesepuluh ini bukanlah tentang kehancuran fisik atau penyakit, melainkan tentang ketiadaan cahaya. Kegelapan yang diturunkan begitu pekat, dikatakan seolah-olah bisa diraba. Ini adalah gambaran yang luar biasa kuat tentang kekuatan ilahi yang mampu memanipulasi unsur-unsur alam secara total. Bagi bangsa Israel yang tinggal di tanah Goshen, tulah ini tidak berpengaruh, memberikan kontras yang tajam antara kegelapan yang melanda Mesir dan terang yang menyertai mereka. Fenomena ini menegaskan bahwa Tuhan berdaulat atas segala ciptaan, termasuk cahaya dan kegelapan.
Peristiwa ini terjadi pada saat Musa, atas perintah Tuhan, meminta Firaun untuk membiarkan bangsa Israel pergi. Penolakan Firaun yang berulang kali akhirnya berujung pada tulah-tulah yang semakin mengerikan. Kegelapan yang menimpa Mesir ini berfungsi sebagai tanda yang tidak dapat disangkal lagi mengenai kekuasaan Tuhan atas dewa-dewa Mesir yang mereka sembah, termasuk dewa matahari Ra. Kegelapan ini bukan hanya ketiadaan fisik cahaya, tetapi juga mungkin simbol dari kebingungan, ketakutan, dan ketidakpastian yang melanda bangsa Mesir. Sementara itu, bangsa Israel tetap berada dalam terang, sebuah metafora untuk perlindungan dan pemeliharaan ilahi.
Makna Simbolis dan Relevansi
Ayat ini, dengan keyword keluaran 10 21, memiliki makna simbolis yang mendalam. Kegelapan yang dapat diraba mengingatkan kita bahwa ada kekuatan yang melampaui pemahaman manusia, kekuatan yang dapat mengatur segala aspek kehidupan. Bagi umat yang percaya, tulah ini merupakan pengingat akan janji perlindungan Tuhan. Di tengah kesulitan hidup yang mungkin terasa seperti kegelapan pekat, ayat ini menawarkan harapan bahwa Tuhan senantiasa menyediakan "terang" bagi umat-Nya. Terang ini bisa berupa petunjuk, kekuatan, kedamaian, atau bahkan kehadiran-Nya yang terasa.
Kisah ini juga mengajarkan tentang ketekunan dalam menghadapi penolakan dan ketidakadilan. Musa dan bangsa Israel terus berjuang untuk kebebasan mereka, meskipun menghadapi perlawanan yang keras. Kegelapan ini pada akhirnya membuka jalan bagi pembebasan yang lebih besar, yaitu keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Peristiwa keluaran 10 21 menjadi salah satu pilar penting dalam narasi tentang iman, pembebasan, dan kedaulatan Tuhan. Ini adalah kisah tentang bagaimana Tuhan bekerja melalui keadaan yang paling sulit sekalipun untuk membawa umat-Nya menuju tujuan-Nya.
Di era modern, ayat ini dapat direfleksikan sebagai pengingat bahwa bahkan di saat-saat tergelap dalam kehidupan pribadi atau kolektif, ada kekuatan yang lebih besar yang beroperasi. Kegelapan yang menakutkan bisa jadi adalah persiapan untuk terbitnya fajar baru. Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya dalam kegelapan abadi. Sebaliknya, Dia menjanjikan terangnya sendiri yang akan menuntun. Memahami kisah ini membantu kita untuk tetap berpegang pada iman, percaya pada pemeliharaan ilahi, dan menantikan saat di mana kegelapan berganti menjadi terang.