Ayat Keluaran 11 ayat 2 merupakan bagian penting dari narasi keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Ayat ini berisi perintah spesifik yang disampaikan Allah melalui Musa kepada Harun dan seluruh bangsa Israel. Perintah ini bukan hanya sekadar pemberitahuan, melainkan sebuah peringatan sekaligus janji akan datangnya malapetaka yang akan menimpa Mesir sebagai hukuman atas penolakan Firaun untuk melepaskan umat pilihan-Nya.
Peringatan ini disampaikan dengan detail yang kuat: "Pada waktu fajar menyingsing, akan ada tangisan besar di seluruh tanah Mesir." Kata "tangisan besar" menggambarkan kedalaman duka dan kepedihan yang akan melanda setiap rumah tangga di Mesir. Dampaknya tidak pandang bulu, menjangkau mulai dari anak sulung Firaun yang berkuasa di istana, hingga anak sulung dari budak perempuan yang bekerja keras di belakang batu kilangan. Bahkan, anak sulung dari hewan ternak pun tidak akan luput dari malapetaka ini. Hal ini menunjukkan cakupan hukuman yang sangat luas dan menyeluruh, menegaskan kemahakuasaan Allah yang dapat menjangkau segala tingkatan dan aspek kehidupan.
Keluaran 11 ayat 2 ini memiliki makna teologis yang mendalam. Pertama, ayat ini menunjukkan keadilan ilahi. Allah tidak tinggal diam melihat penindasan yang dialami bangsa Israel. Melalui malapetaka ini, Allah mendatangkan keadilan bagi umat-Nya yang telah lama diperbudak. Kedua, ayat ini adalah manifestasi kuasa Allah. Allah menunjukkan bahwa Dia adalah Penguasa alam semesta, yang memiliki kuasa atas hidup dan mati, bahkan atas takdir kerajaan sekalipun. Ketiga, ini adalah peringatan bagi para penindas. Allah memberikan kesempatan terakhir kepada Firaun untuk bertobat, namun penolakan Firaun berujung pada kehancuran yang dahsyat bagi bangsanya.
Bagi bangsa Israel sendiri, perintah ini menjadi sebuah persiapan spiritual dan praktis. Mereka diperintahkan untuk menyampaikan firman ini kepada Harun dan seluruh umat. Ini berarti mereka harus memahami apa yang akan terjadi, bukan hanya sebagai peristiwa alam, tetapi sebagai tindakan Allah. Ayat ini juga sering dikaitkan dengan peristiwa Paskah, di mana bangsa Israel diperintahkan untuk menandai pintu rumah mereka dengan darah anak domba agar malaikat maut melewatinya. Perintah ini menjadi langkah awal menuju pembebasan total dari perbudakan.
Di luar konteks sejarah keluarnya bangsa Israel, Keluaran 11 ayat 2 dapat memberikan pelajaran penting bagi kehidupan kita saat ini. Kita dapat melihat bahwa ketidaktaatan dan penolakan terhadap kehendak ilahi pasti akan mendatangkan konsekuensi. Selain itu, ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya mendengarkan firman Tuhan dan mempersiapkan diri, baik secara lahiriah maupun batiniah, ketika menghadapi tantangan atau perubahan besar dalam hidup. Akhirnya, ayat ini adalah bukti bahwa Allah selalu hadir dan bekerja untuk membela umat-Nya, mendatangkan kebebasan dan pemulihan bagi mereka yang percaya.