Ayat: "Demikianlah Musa mendengarkan permintaan ayahnya, dan dilakukannyalah segala yang dikatakan mertuanya itu."
Ayat Keluaran 18:18, meskipun terdengar sederhana, memuat sebuah prinsip yang sangat fundamental dalam pengelolaan, baik itu dalam skala pribadi maupun profesional: kemampuan untuk mendengarkan masukan dan mengambil tindakan yang tepat. Dalam konteks ini, Musa mendengarkan nasihat mertuanya, Yitro, yang kemudian mengarah pada perubahan besar dalam cara ia memimpin bangsa Israel. Sebelum nasihat Yitro, Musa mencoba menangani semua permasalahan dan perselisihan bangsa Israel sendirian. Beban ini sangat berat, membuatnya kelelahan, dan tidak efisien.
Menyadari hal ini, Yitro memberikan saran bijak. Ia tidak menyalahkan Musa, melainkan menawarkan solusi yang praktis. Inti dari nasihat tersebut adalah delegasi. Yitro mengajarkan Musa untuk mengajarkan hukum-hukum dan peraturan-peraturan Allah kepada orang-orang yang cakap dan dapat dipercaya, yang kemudian akan bertugas untuk menghakimi perkara-perkara kecil. Hanya perkara yang lebih besar yang harus dibawa kepada Musa. Ini adalah contoh klasik dari prinsip "terapkan yang besar, delegasikan yang kecil."
Implementasi dari nasihat Yitro, sebagaimana yang tercatat dalam Keluaran 18:18, memberikan serangkaian manfaat yang signifikan. Pertama, beban Musa berkurang drastis. Ia tidak lagi tenggelam dalam detail-detail kecil yang menyita waktunya. Dengan mendelegasikan tugas-tugas rutin dan perselisihan yang lebih sederhana, Musa dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar membutuhkan kepemimpinannya, yaitu urusan-urusan besar yang strategis dan yang hanya bisa diputuskan olehnya.
Kedua, efisiensi sistem peradilan dan kepemimpinan meningkat. Rakyat tidak perlu lagi menunggu lama untuk mendapatkan keadilan karena perkara mereka akan ditangani lebih cepat oleh para hakim yang ditunjuk. Ini menciptakan alur kerja yang lebih lancar dan responsif. Ketiga, pengembangan potensi kepemimpinan baru. Dengan mendelegasikan, Musa turut serta dalam melatih dan memberdayakan orang-orang lain dalam komunitas Israel. Ini menciptakan kader-kader pemimpin yang siap mengambil tanggung jawab, memperkuat struktur organisasi secara keseluruhan.
Kisah ini, yang berpusat pada pemahaman Keluaran 18:18, memberikan pelajaran berharga bagi siapa saja yang mengelola sumber daya, waktu, atau orang lain. Baik Anda seorang pemimpin proyek, manajer tim, orang tua yang mengurus rumah tangga, atau bahkan individu yang mengatur tugas-tugas pribadi, prinsip delegasi sangat relevan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat mengelola sumber daya kita dengan lebih efektif, mengurangi stres, meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya mencapai tujuan yang lebih besar, persis seperti yang ditunjukkan oleh Keluaran 18:18 dan kisah Musa.