"Dan Yitro, mertua Musa, datang bersama anak-anaknya dan istrinya menjumpui Musa di padang gurun, di gunung Allah, tempat ia berkemah."
Ayat Keluaran 18:5 menggambarkan sebuah momen penting dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir. Setelah bertahun-tahun terpisah, Yitro, mertua Musa, memutuskan untuk menjumpai Musa di tempat perkemahannya di padang gurun, dekat Gunung Allah. Momen ini bukan sekadar pertemuan keluarga biasa, melainkan sebuah momen yang penuh dengan makna spiritual dan emosional. Kehadiran Yitro, beserta istri dan anak-anaknya, membawa sedikit kehangatan keluarga di tengah kerasnya kehidupan di padang gurun. Ini menunjukkan bahwa di tengah tugas kenabian yang berat dan penuh tanggung jawab, Musa tetap memiliki ikatan keluarga yang kuat.
Pertemuan ini juga menjadi sebuah gambaran tentang bagaimana pemeliharaan Tuhan bekerja dalam kehidupan umat-Nya. Yitro, yang awalnya mungkin hanya seorang pendeta di Midian, ternyata memiliki peran penting dalam kisah keluaran. Kedatangannya memberikan dukungan moral bagi Musa yang memikul beban begitu besar dalam memimpin jutaan orang. Ayah mertua yang bijaksana ini kemudian memberikan nasihat berharga kepada Musa mengenai cara mendelegasikan tugas, yang kelak menjadi fondasi sistem peradilan yang lebih efisien bagi bangsa Israel. Ini membuktikan bahwa dari berbagai latar belakang dan tempat, Tuhan dapat menggunakan siapa saja untuk memberikan berkat dan solusi.
Warna-warna sejuk dan cerah pada tampilan ini bertujuan untuk memberikan nuansa ketenangan, harapan, dan kebahagiaan yang terpancar dari peristiwa ini. Perpaduan warna biru langit yang menenangkan dengan sentuhan warna lembut lainnya mencerminkan kedamaian yang hadir saat keluarga bersatu kembali, serta keindahan alam padang gurun di bawah langit yang luas. Kehadiran elemen visual seperti tenda-tenda sederhana dan siluet manusia yang hangat, dipadukan dengan lanskap perbukitan, mencoba menggambarkan suasana pertemuan tersebut.
Keluaran 18:5 mengingatkan kita bahwa di tengah kesibukan dan tantangan hidup, momen-momen pertemuan dengan orang terkasih memiliki nilai yang tak ternilai. Apalagi jika pertemuan tersebut disertai dengan dukungan spiritual dan bimbingan bijak, seperti yang diterima Musa dari Yitro. Ini adalah bukti bahwa Tuhan peduli pada setiap aspek kehidupan kita, termasuk hubungan keluarga dan komunitas. Sukacita dalam pertemuan ini menjadi pengingat akan berkat-berkat sederhana yang sering kali kita lupakan, namun sangat berarti dalam perjalanan hidup.