Keluaran 21 28: Keadilan dalam Perlindungan

"Apabila seekor lembu menanduk seorang laki-laki atau seorang perempuan sampai mati, maka lembu itu haruslah dilempari dengan batu sampai mati, dan dagingnya jangan dimakan; tetapi pemilik lembu itu bebas dari hukuman." (Keluaran 21:28)
Keadilan & Perlindungan Peringatan

Simbolisasi perlindungan, peringatan, dan keadilan.

Ayat ini dari Kitab Keluaran, bagian dari Perjanjian Lama, memberikan panduan hukum yang spesifik terkait insiden tragis yang melibatkan hewan ternak, khususnya lembu. Pada zaman kuno, lembu merupakan aset berharga bagi masyarakat, namun juga memiliki potensi bahaya jika tidak dikelola dengan baik. Perintah dalam Keluaran 21:28 dirancang untuk menetapkan standar keadilan dan akuntabilitas dalam komunitas.

Inti dari ayat ini adalah penekanan pada tanggung jawab pemilik hewan. Meskipun kematian yang disebabkan oleh lembu adalah sebuah kecelakaan yang mengerikan, hukum ini tidak mengabaikan fakta bahwa ada kelalaian yang berpotensi terjadi dari pihak pemilik. Lembu yang terbukti agresif dan membahayakan hingga menyebabkan kematian harus dihukum dengan cara dilempari batu, sebuah tindakan yang secara simbolis menunjukkan penghakiman publik atas bahaya yang ditimbulkannya. Namun, di sisi lain, ayat ini juga membebaskan pemilik dari hukuman jika binatang tersebut bukan merupakan ancaman yang diketahui sebelumnya.

Penting untuk dicatat bahwa ayat ini berlaku dalam konteks sistem hukum dan sosial pada masanya. Perintah ini bukan semata-mata tentang hukuman fisik terhadap hewan, tetapi lebih kepada penetapan prinsip-prinsip yang melindungi kehidupan manusia dan mendorong kehati-hatian. Konsep keadilan distributif dapat dilihat di sini, di mana tanggung jawab dialokasikan berdasarkan kepemilikan dan pengawasan.

Dalam interpretasi yang lebih luas, ayat Keluaran 21:28 mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan mengendalikan hal-hal yang berada di bawah kekuasaan kita. Baik itu hewan ternak, aset, atau bahkan pengaruh yang kita miliki, ada tanggung jawab moral dan hukum untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut tidak membahayakan orang lain. Prinsip kehati-hatian dan pencegahan adalah nilai-nilai universal yang relevan sepanjang masa.

Hukuman terhadap lembu yang menanduk hingga mati juga bisa dipandang sebagai upaya untuk mengirimkan pesan yang kuat kepada komunitas tentang pentingnya menghargai nyawa manusia. Kehidupan adalah anugerah yang tak ternilai, dan setiap tindakan yang membahayakan kehidupan harus ditanggapi dengan serius. Meskipun pemiliknya dibebaskan dari hukuman jika tidak ada kelalaian, kenyataan bahwa hewan tersebut dihukum tetap menjadi pengingat akan konsekuensi dari potensi bahaya.

Oleh karena itu, Keluaran 21:28 bukan sekadar aturan hukum kuno, melainkan sebuah pelajaran tentang tanggung jawab, keadilan, dan penghargaan terhadap kehidupan. Prinsip-prinsip ini tetap relevan dalam membangun masyarakat yang aman dan bertanggung jawab, di mana setiap individu memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan berupaya melindungi sesama dari bahaya yang mungkin timbul dari apa yang mereka miliki atau kelola.