Keluaran 21 29

"Tetapi jika lembu itu telah sering menyunduk dahulu kala, dan pemiliknya telah diperingatkan tetapi tidak menjaganya, sehingga ia membunuh seorang laki-laki atau perempuan, maka lembu itu haruslah disesah mati, dan pemiliknya harus dihukum mati juga."

HUKUM

Nas Keluaran 21 ayat 29 merupakan salah satu bagian dari hukum Taurat yang diberikan kepada bangsa Israel. Ayat ini berbicara tentang tanggung jawab pemilik ternak terhadap kerugian atau bahkan kematian yang disebabkan oleh hewan peliharaannya. Lebih spesifik lagi, ayat ini menyoroti situasi di mana seekor lembu, yang diketahui memiliki kebiasaan buruk untuk menyunduk, menyebabkan kematian seseorang.

Inti dari perikop ini adalah penekanan pada kewaspadaan dan tanggung jawab pribadi. Tuhan tidak hanya memberikan aturan, tetapi juga menetapkan konsekuensi yang jelas untuk kelalaian yang berakibat fatal. Jika pemilik lembu telah diperingatkan sebelumnya tentang sifat agresif atau bahaya yang ditimbulkan oleh hewan tersebut, namun ia memilih untuk mengabaikan peringatan tersebut dan tidak mengambil langkah pencegahan yang memadai, maka ia dianggap bertanggung jawab penuh atas tragedi yang terjadi.

Konsekuensi dalam kasus ini sangat berat: baik lembu maupun pemiliknya harus menghadapi hukuman mati. Hukuman ini mungkin terdengar keras bagi sebagian orang di zaman modern, namun dalam konteks hukum Kuno, ini mencerminkan pentingnya menjaga keselamatan komunitas dan menanamkan rasa tanggung jawab yang mendalam. Hukuman ini juga berfungsi sebagai pencegah agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Kelalaian yang disengaja atau pengabaian peringatan yang berulang kali diberikan dianggap sebagai tindakan yang sangat serius.

Ayat ini mengajarkan kita nilai perlindungan terhadap sesama manusia. Dalam setiap aspek kehidupan, baik itu sebagai pemilik hewan, pengemudi kendaraan, atau siapa pun yang memiliki potensi membahayakan orang lain, kewaspadaan dan tindakan pencegahan adalah suatu keharusan. Terlebih lagi jika kita telah mengetahui potensi bahaya dari sesuatu yang kita miliki atau kelola.

Selain itu, Keluaran 21:29 juga menyoroti pentingnya keadilan. Keadilan di sini tidak hanya berlaku untuk korban, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Dengan menetapkan standar akuntabilitas yang tinggi, hukum ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib. Tanggung jawab tidak bisa dihindari ketika ada kelalaian yang jelas dan dapat dicegah. Ini adalah pengingat bahwa tindakan kita memiliki konsekuensi, dan mengabaikan potensi bahaya adalah sebuah pilihan yang berisiko.

Dalam pemahaman teologis yang lebih luas, ayat ini dapat dipandang sebagai gambaran tentang bagaimana Tuhan melihat tanggung jawab kita terhadap sesama dan konsekuensi dari ketidakpedulian. Ia menekankan pentingnya menjadi pengurus yang baik atas apa yang telah dipercayakan kepada kita, termasuk hewan peliharaan kita, dan memastikan bahwa kepemilikan kita tidak menjadi sumber ancaman bagi orang lain.