Keluaran 25:39

"Juga semua alat keperluan mezbah itu, semuanya haruslah dari emas murni."

Kemuliaan dalam Perintah Ilahi

Kitab Keluaran, pasal 25 ayat 39, membicarakan tentang detail pembuatan perlengkapan untuk tabernakel, tempat ibadah sementara yang diperintahkan Tuhan untuk umat Israel. Perintah Tuhan untuk menggunakan emas murni dalam pembuatan alat-alat penting seperti pelita, perkakasnya, dan yang lainnya, bukanlah sekadar instruksi teknis. Ini adalah penegasan akan kesucian dan kemuliaan yang harus menyertai penyembahan kepada Tuhan. Emas, sebagai logam mulia yang paling berharga, melambangkan kesempurnaan, keagungan, dan nilai ilahi.

Tuhan Mulia

Perintah ini juga mengajarkan tentang prioritas. Di tengah situasi di mana umat Israel seringkali kekurangan dan menghadapi kesulitan, Tuhan mengingatkan mereka untuk tidak berkompromi pada kualitas dan kemuliaan dalam penyembahan. Ini bukan tentang kemewahan semata, tetapi tentang memberikan yang terbaik bagi Sang Pencipta. Keluaran 25 39 menegaskan bahwa setiap detail dalam hubungan dengan Tuhan patut dihargai dan dipersembahkan dengan kesungguhan.

Janji Penyertaan dan Berkat

Meskipun pasal 25 berfokus pada detail konstruksi tabernakel, konteks yang lebih luas dalam kitab Keluaran sangat kaya akan janji. Tuhan tidak hanya memerintahkan pembuatan tabernakel agar Ia dapat berdiam di antara umat-Nya, tetapi juga untuk menunjukkan kasih setia-Nya dan memelihara mereka dalam perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian. Emas murni yang digunakan untuk perlengkapan tabernakel menjadi simbol keilahian Tuhan yang tak ternoda, kehadiran-Nya yang murni, dan kemuliaan-Nya yang harus menjadi pusat perhatian umat-Nya.

Dengan mendirikan tabernakel dan mengisi perlengkapannya dengan bahan-bahan berharga, Tuhan memberikan umat-Nya titik fokus untuk ketaatan dan pengingat akan janji-Nya. Di tengah padang gurun yang keras, tabernakel adalah oasis spiritual yang menjanjikan kedekatan dengan Tuhan. Keluaran 25 39, bersama ayat-ayat lainnya, menggambarkan betapa Tuhan menghargai keseriusan dan ketulusan dalam penyembahan. Ini adalah panggilan bagi setiap orang untuk mendekati Tuhan dengan hormat, hati yang murni, dan kesadaran akan keagungan-Nya. Keindahan materi yang diperintahkan bukan sekadar estetika, melainkan perwujudan dari kesucian Tuhan yang harus tercermin dalam penyembahan umat-Nya.

Perintah ini juga menginspirasi kita untuk merefleksikan bagaimana kita mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan. Apakah kita memberikan yang terbaik dari waktu, talenta, dan sumber daya kita? Apakah kita mendekati Tuhan dengan hati yang murni, sama seperti emas murni yang digunakan dalam perlengkapan tabernakel? Keluaran 25 39 mengingatkan kita bahwa kesungguhan dalam penyembahan akan mendatangkan berkat dan kedekatan yang tak ternilai dengan Tuhan.