Ayat Keluaran 28:10 adalah bagian dari instruksi rinci yang diberikan oleh Allah kepada Musa mengenai pembuatan pakaian kebesaran untuk Harun dan anak-anaknya, yang akan berfungsi sebagai imam-imam di Kemah Suci. Fokus utama ayat ini adalah pada pembuatan baju efod, sebuah pakaian luar yang dikenakan di atas jubah. Instruksi ini tidak hanya sekadar perintah fashion, tetapi memiliki makna teologis yang mendalam, mencerminkan kekudusan, kemuliaan, dan otoritas yang diberikan Allah kepada para pelayan-Nya.
Kain yang diperintahkan untuk digunakan adalah campuran dari material yang mahal dan indah. Kata "emas" merujuk pada benang emas yang dipilin, yang akan ditenun ke dalam kain. Ini melambangkan kekayaan, kemuliaan ilahi, dan keagungan Allah. Kehadiran emas dalam pakaian imam menekankan sifat sakral dari jabatan mereka dan manifestasi kemuliaan Allah yang hadir di antara umat-Nya.
Selanjutnya, disebutkan "kain biru keunguan dan kain ungu kejalan". Kedua warna ini, biru keunguan (tekhelet) dan ungu kejalan (argaman), seringkali dikaitkan dengan kekayaan, kebangsawanan, dan otoritas dalam budaya kuno. Dalam konteks keagamaan, warna-warna ini juga dapat melambangkan surga, keilahian, dan transendensi. Penggunaan warna-warna ini pada efod menunjukkan status Harun sebagai wakil Allah di hadapan umat-Nya, sekaligus sebagai perantara antara dunia surgawi dan dunia manusia.
Terakhir, penyebutan "kain lenan halus yang dipilin" menunjukkan penggunaan dasar kain yang berkualitas tinggi. Lenan halus adalah bahan yang bersih, murni, dan nyaman, sering digunakan dalam pakaian ibadah. Dipilin menunjukkan proses pembuatan yang cermat dan terampil. Kualitas dan kebersihan bahan ini menyimbolkan kemurnian, kesucian, dan ketelitian yang harus dimiliki oleh seorang imam dalam pelayanannya kepada Allah. Keahlian "tukang tenun" juga ditekankan, menyiratkan bahwa pembuatan pakaian ini harus dilakukan dengan keahlian dan dedikasi yang tertinggi.
Secara keseluruhan, instruksi dalam Keluaran 28:10 menggambarkan sebuah pakaian yang megah, penuh makna simbolis, dan dirancang dengan teliti. Efod bukan sekadar pakaian biasa, melainkan alat ibadah yang menandakan kemuliaan Allah, status istimewa imam, dan perlunya kesucian serta keahlian dalam melayani hadirat Allah. Detail-detail ini mengingatkan kita akan betapa pentingnya menghormati dan mendekati Allah dengan cara yang telah ditetapkan-Nya, sebagaimana yang diwakili oleh busana imam agung.
Keluaran 28:10, bersama dengan ayat-ayat lain dalam pasal ini, memberikan gambaran visual yang kuat tentang bagaimana umat Israel didorong untuk memuliakan Allah melalui ibadah yang tertata dan penuh hormat. Pakaian-pakaian ini adalah bagian dari "arsitektur sakral" yang dirancang untuk menunjukkan bahwa Allah itu kudus, terpisah, dan layak untuk segala kemuliaan.