Ayat ini, "Kemudian datanglah seluruh umat Israel, sambil membawa persembahan khusus untuk TUHAN," adalah sebuah momen krusial dalam narasi Kitab Keluaran. Ayat ini muncul setelah Tuhan memberikan instruksi rinci mengenai pembangunan Kemah Suci dan segala perlengkapannya. Perintah ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga merupakan ujian ketaatan dan kesediaan umat untuk ambil bagian dalam rencana ilahi.
Ketika Musa menyampaikan perintah Tuhan mengenai persembahan untuk Kemah Suci, respons umat Israel sungguh luar biasa. Ayat 35:20 dengan tegas mencatat bahwa "seluruh umat Israel" datang, tidak terkecuali. Ini menunjukkan kesatuan hati dan semangat kolektif untuk mematuhi firman Tuhan. Kata "persembahan khusus" (dalam bahasa Ibrani, "trumah") menekankan sifat sukarela dan hati yang tulus dalam memberikan. Ini bukan paksaan, melainkan respons alami dari hati yang bersyukur dan mengasihi Tuhan.
Keluaran 35 20 menggambarkan sebuah transformasi dalam komunitas Israel. Dari yang tadinya mungkin ragu atau berhitung, mereka kini bergerak bersama dengan satu tujuan. Ada pelajaran berharga di sini mengenai bagaimana ketaatan sejati tidak selalu datang dari rasa takut atau kewajiban semata, melainkan dari pemahaman akan kehendak Tuhan dan keinginan untuk menyenangkan-Nya. Keseluruhan umat yang bergerak bersama juga menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif setiap individu dalam karya Tuhan. Setiap orang memiliki peran, sekecil apapun, dalam mewujudkan visi ilahi.
Persembahan yang dibawa oleh umat Israel mencakup berbagai macam benda yang telah Tuhan minta, mulai dari emas, perak, tembaga, kain berwarna-warni, hingga bulu binatang. Keanekaragaman persembahan ini menunjukkan bahwa setiap orang memberikan sesuai dengan kemampuan mereka. Tidak ada standar tunggal yang membebani, melainkan anjuran untuk memberi dengan sukacita dan kedermawanan. Keluaran 35 20 menjadi pengingat bahwa Tuhan menghargai setiap usaha yang tulus untuk melayani-Nya dan membangun rumah-Nya.
Meskipun konteks sejarahnya adalah pembangunan Kemah Suci, prinsip di balik Keluaran 35 20 tetap relevan hingga kini. Dalam kehidupan rohani kita, selalu ada panggilan untuk memberi, baik itu waktu, talenta, maupun materi, untuk pembangunan gereja, pelayanan, atau misi ilahi lainnya. Semangat "seluruh umat Israel" yang datang membawa persembahan seharusnya memotivasi kita untuk tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi menjadi partisipan aktif dalam pekerjaan Tuhan di dunia. Ketaatan yang disertai sukacita dan kedermawanan adalah ekspresi iman yang hidup dan kesaksian yang kuat tentang kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Dengan memahami Keluaran 35 20, kita diingatkan akan kekuatan persekutuan, pentingnya respons hati yang tulus, dan berkat yang datang ketika kita bersama-sama mengutamakan pekerjaan Tuhan. Ini adalah panggilan untuk membawa persembahan kita, apapun bentuknya, dengan hati yang rela dan penuh syukur, sebagaimana seluruh umat Israel pada masa itu.