Keluaran 36

Sebuah Renungan tentang Keindahan Penciptaan dan Ketaatan

"Dan semua orang yang hatinya tergerak, dan setiap orang yang rohnya mendorongnya, datang membawa persembahan untuk TUHAN, untuk pekerjaan membangun Kemah Pertemuan, untuk segala ibadahannya, dan untuk pakaian kudus." (Keluaran 35:21)

Kitab Keluaran pasal 36 mengisahkan tentang bagaimana bangsa Israel melaksanakan instruksi Allah yang diberikan kepada Musa. Pasal ini menyoroti dua aspek penting: keindahan dan ketelitian dalam pekerjaan penciptaan, serta dorongan sukarela dari hati yang rela untuk memberikan kontribusi. Ketika Musa menyampaikan firman Tuhan mengenai pembangunan Kemah Pertemuan, respons umat tidaklah datang dari paksaan, melainkan dari hati yang digerakkan oleh Roh Allah. Hal ini tercermin dalam firman pembuka yang menyatakan, "Dan semua orang yang hatinya tergerak, dan setiap orang yang rohnya mendorongnya, datang membawa persembahan untuk TUHAN..."

Fokus pada "Keluaran 36 9" menggarisbawahi pentingnya detail dan kualitas dalam setiap aspek pekerjaan yang dipersembahkan kepada Tuhan. Ayat-ayat dalam pasal ini menggambarkan bagaimana bahan-bahan terbaik, seperti emas, perak, tembaga, benang biru, ungu, dan ungu tua, serta kain lenan halus, digunakan dengan sangat hati-hati. Para pekerja yang disebutkan, Bezalel dan Oholiab, serta semua orang yang terampil, diberikan hikmat dan pengertian oleh Tuhan untuk melakukan setiap pekerjaan dengan presisi. Ini menunjukkan bahwa dalam ibadah kepada Tuhan, tidak hanya niat yang penting, tetapi juga pelaksanaan yang cermat dan indah.

Setiap helai kain, setiap sambungan, setiap ukiran, dan setiap bagian dari Kemah Pertemuan dibuat dengan standar tertinggi. Hal ini bukanlah sekadar pembangunan fisik, tetapi sebuah manifestasi visual dari kekudusan dan kemuliaan Allah. Tuhan menginginkan apa yang terbaik dari umat-Nya, bukan hanya dalam hal jumlah atau nilai materi, tetapi dalam kesungguhan hati dan ketelitian dalam pelaksanaannya. "Keluaran 36 9" menjadi pengingat bahwa ketika kita memberikan diri dan sumber daya kita kepada pekerjaan Tuhan, hendaknya kita melakukannya dengan penuh dedikasi dan keunggulan, seolah-olah kita bekerja langsung untuk hadirat-Nya.

Lebih dari sekadar instruksi teknis, pasal ini mengajarkan tentang semangat kolaborasi dan kebersamaan. Orang-orang tidak hanya memberikan bahan, tetapi juga waktu, tenaga, dan keahlian mereka. Kesukarelaan ini adalah inti dari respons iman. Keindahan Kemah Pertemuan bukan hanya terletak pada materialnya, tetapi pada semangat kudus yang melandasi setiap persembahan dan setiap pekerjaan. "Keluaran 36 9" mengingatkan kita untuk selalu memeriksa hati kita: apakah kita memberikan yang terbaik dari diri kita untuk Tuhan? Apakah kita melakukan pekerjaan-Nya dengan ketelitian yang mencerminkan penghargaan kita terhadap-Nya?

Pelajaran dari Keluaran 36 tetap relevan hingga kini. Dalam berbagai pelayanan gereja, pembangunan fasilitas, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari, semangat "Keluaran 36 9" – yaitu hati yang tergerak, keahlian yang digunakan, dan ketelitian dalam setiap detail – dapat menjadi prinsip panduan. Dengan demikian, apa pun yang kita lakukan dapat menjadi persembahan yang harum dan berkenan di hadapan Tuhan, mencerminkan keindahan dan kemuliaan-Nya di dunia.