Keluaran 38:2

"Juga ia membuat mezbah itu dari kayu penaga, empat persegi panjang, panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta, dan tingginya tiga hasta."

Ayat ini dari Kitab Keluaran, pasal 38, ayat 2, memberikan gambaran detail mengenai salah satu elemen penting dalam Kemah Suci, yaitu mezbah korban bakaran. Perintah untuk membangun mezbah ini diberikan langsung oleh Tuhan kepada Musa, sebagai bagian dari serangkaian instruksi rinci untuk mendirikan tempat ibadah yang kudus bagi umat Israel. Desain dan material yang digunakan bukan semata-mata pilihan arsitektur, melainkan memiliki makna teologis yang mendalam, menunjukkan keseriusan dan kekudusan hadirat Tuhan di antara umat-Nya.

Mezbah yang terbuat dari kayu penaga ini, dengan ukuran yang presisi: empat persegi panjang dengan panjang lima hasta, lebar lima hasta, dan tinggi tiga hasta, menandakan sebuah struktur yang kokoh dan signifikan. Kayu penaga (Shittim wood) dikenal karena ketahanannya terhadap pelapukan dan serangga, menjadikannya material yang ideal untuk sebuah struktur permanen yang akan selalu berada di bawah pengaruh elemen. Pilihan material ini secara simbolis menggambarkan keabadian dan keandalan dari perintah-perintah Tuhan serta pengorbanan yang akan dipersembahkan di atasnya.

Ukuran "lima hasta" untuk panjang dan lebar, serta "tiga hasta" untuk tinggi, kemungkinan memiliki makna numerik tersendiri dalam tradisi Israel. Angka lima sering dikaitkan dengan anugerah dan tangan Tuhan, sementara angka tiga melambangkan kesempurnaan ilahi. Gabungan ini bisa diartikan sebagai pengorbanan yang dipersembahkan melalui anugerah Tuhan, yang menghasilkan kesempurnaan dalam hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Mezbah ini adalah tempat di mana dosa-dosa umat dibawa dan ditanggung melalui korban hewan, menjadi jembatan antara kekudusan Tuhan dan ketidaksempurnaan manusia.

Keberadaan mezbah korban bakaran di bagian luar Kemah Suci menunjukkan bahwa akses awal untuk mendekat kepada Tuhan adalah melalui pengorbanan. Ini adalah fondasi dari sistem ibadah Perjanjian Lama, yang pada puncaknya mengarah pada pengorbanan sempurna Yesus Kristus. Keluaran 38:2 bukan hanya sekadar catatan sejarah konstruksi, tetapi juga merupakan pengingat akan pentingnya pengorbanan dalam penyucian dan penebusan. Setiap detail dalam pembangunan Kemah Suci, termasuk mezbah ini, adalah bayangan dan janji akan karya keselamatan yang lebih besar di masa depan.

Dengan demikian, ayat ini mengajak kita untuk merenungkan makna pengorbanan yang sesungguhnya. Mezbah kayu penaga ini, yang dulu berdiri gagah, kini mengingatkan kita akan harga yang dibayar untuk kedekatan dengan Tuhan. Ia menjadi simbol dari penyediaan Tuhan akan jalan keselamatan, sebuah jalan yang berakar pada anugerah, kesempurnaan, dan pengorbanan yang akhirnya memenuhi semua tuntutan keadilan ilahi. Memahami konteks dan makna dari Keluaran 38:2 memperkaya pemahaman kita tentang sifat Tuhan dan kasih-Nya yang tanpa batas.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai detail konstruksi Kemah Suci, Anda dapat merujuk pada sumber-sumber studi Alkitab atau tafsir yang relevan.