Keluaran 4:31 mencatat sebuah momen krusial dalam narasi Perjanjian Lama. Ayat ini bukanlah sekadar kalimat penutup sebuah perikop, melainkan puncak dari serangkaian peristiwa yang sarat dengan penderitaan dan kerinduan akan kebebasan. Bangsa Israel di Mesir telah lama berada di bawah penindasan yang kejam, hidup dalam keputusasaan dan rasa sakit yang mendalam. Generasi demi generasi mereka merasakan beratnya perbudakan, di mana setiap hari dipenuhi dengan kerja paksa dan siksaan yang tak kunjung usai.
Namun, di tengah kegelapan yang pekat itu, muncullah secercah harapan. Allah, dalam kasih dan kedaulatan-Nya, tidak tinggal diam terhadap penderitaan umat-Nya. Firman-Nya dalam Keluaran 4:31 menyatakan bahwa "TUHAN telah memperhatikan kesukaran mereka dan memandang kepada kesengsaraan mereka." Kata "memperhatikan" dan "memandang" di sini bukanlah sekadar pengamatan pasif. Ini menunjukkan keterlibatan aktif, kepedulian yang mendalam, dan rencana ilahi yang mulai bergerak untuk membebaskan mereka.
Ketika pesan ini, yang dibawa oleh Musa dan Harun, sampai kepada bangsa Israel, reaksi mereka sungguh luar biasa. Ayat itu melanjutkan, "lalu mereka sujud menyembah." Tindakan sujud menyembah ini adalah ekspresi dari kelegaan yang mendalam, rasa syukur yang tak terhingga, dan pengakuan atas kuasa serta kebaikan Allah. Setelah sekian lama hidup dalam ketidakpastian dan keputusasaan, mendengar bahwa Tuhan peduli dan siap bertindak adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Ini adalah respons iman terhadap janji dan karya penyelamatan.
Kisah ini mengajarkan kita banyak hal. Pertama, bahwa Tuhan mendengar dan melihat setiap penderitaan yang kita alami. Sekalipun dunia terasa gelap dan masalah terasa berat, keyakinan akan kehadiran Tuhan yang Maha Penyayang adalah sumber kekuatan. Kedua, bahwa respons yang tepat terhadap kebaikan Tuhan adalah pujian dan penyembahan. Saat kita menyadari betapa besar kasih dan perhatian-Nya, hati kita akan dipenuhi dengan keinginan untuk memuliakan nama-Nya.
Keluaran 4:31 menjadi pengingat abadi bahwa dalam setiap kesulitan, ada janji penyelamatan. Perhatian Tuhan terhadap umat-Nya adalah janji yang tak pernah padam. Kisah ini terus menginspirasi generasi untuk tetap beriman, percaya bahwa setiap tangisan akan didengar dan setiap penderitaan akan diakhiri dengan campur tangan ilahi. Respons iman dari bangsa Israel, yaitu sujud menyembah, mengajarkan kita untuk senantiasa merendahkan diri di hadapan Tuhan, mengakui kebesaran-Nya, dan mensyukuri setiap anugerah penyelamatan yang Dia berikan.