Keluaran 7:2

"Engkau akan berbicara segala yang kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu itu, akan mengatakannya kepada Firaun, supaya ia membiarkan orang Israel pergi dari negerinya."

Firaun Orang Israel

Ilustrasi: Pesan ilahi disampaikan.

Inti Pesan Keluaran 7:2

Ayat ini, Keluaran 7:2, adalah momen krusial dalam narasi Keluaran di Alkitab. Di sini, Tuhan memberikan instruksi yang jelas dan terperinci kepada Musa, menunjuk Harun sebagai juru bicaranya. Perintahnya sederhana namun memiliki implikasi yang luar biasa: Musa akan menyampaikan firman Tuhan, dan Harun akan mengulanginya kepada Firaun, raja Mesir. Tujuan utamanya adalah mendesak Firaun agar melepaskan bangsa Israel dari perbudakan yang telah berlangsung selama berabad-abad. Ini bukan sekadar percakapan biasa, melainkan sebuah mandat ilahi dengan konsekuensi besar.

Kuasa di Balik Firman

Penting untuk disadari bahwa kata-kata yang diucapkan Musa dan Harun bukanlah kata-kata biasa. Mereka adalah firman Tuhan yang penuh kuasa. Tuhan sendiri yang menempatkan perkataan itu di mulut Musa. Ini berarti bahwa apa pun yang mereka sampaikan memiliki otoritas ilahi. Di balik setiap kalimat yang diucapkan kepada Firaun, tersembunyi kuasa penciptaan dan penghakiman Tuhan. Ayat ini menegaskan bahwa firman Tuhan bukanlah sekadar saran atau permintaan, melainkan sebuah deklarasi yang mengikat dan berdaya. Setiap penolakan Firaun terhadap firman ini akan berhadapan langsung dengan kekuatan Sang Pencipta semesta.

Peran Musa dan Harun

Dalam perintah ini, terlihat jelas pembagian peran yang saling melengkapi. Musa, yang seringkali merasa tidak mampu berbicara dengan baik, diberi tanggung jawab sebagai penerima firman, sementara Harun, yang dikenal pandai berbicara, ditunjuk sebagai penyampai pesan kepada Firaun. Kerjasama ini menunjukkan bagaimana Tuhan seringkali bekerja melalui kelemahan manusia dan bagaimana Dia melengkapi mereka yang dipilih-Nya. Mereka berdua menjadi alat di tangan Tuhan, mewakili kehendak-Nya di hadapan penguasa terkuat di zamannya. Keteguhan hati mereka dalam menjalankan tugas ini menjadi teladan bagi setiap orang percaya yang dipanggil untuk menjadi saksi-Nya di dunia.

Tantangan dan Keteguhan

Tugas yang diemban Musa dan Harun bukanlah perkara mudah. Mereka akan menghadapi penolakan keras dari Firaun, yang digambarkan sebagai raja yang keras hati. Namun, Keluaran 7:2 memberikan mereka mandat untuk berbicara tanpa gentar. Instruksi ini menekankan bahwa keberhasilan misi bukanlah bergantung pada kemampuan persuasi mereka, melainkan pada otoritas firman Tuhan yang mereka sampaikan. Mereka dipanggil untuk setia pada pesan yang telah diberikan, terlepas dari respons yang mungkin mereka terima. Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya keteguhan iman dan ketaatan mutlak kepada panggilan Tuhan, bahkan ketika menghadapi rintangan yang tampak tak teratasi.

Relevansi bagi Kita

Keluaran 7:2 tidak hanya relevan bagi Musa dan Harun di masa lalu, tetapi juga bagi umat Tuhan di masa kini. Kita semua dipanggil untuk menyampaikan kabar baik Injil Kristus kepada dunia. Seperti Musa dan Harun, kita mungkin merasa tidak mampu atau takut menghadapi tantangan. Namun, ingatlah bahwa firman Tuhan yang kita sampaikan memiliki kuasa yang sama seperti di zaman Mesir kuno. Kita dipanggil untuk berbicara dengan keberanian, mengandalkan Roh Kudus yang memberi kita hikmat dan kekuatan. Pesan tentang kuasa ilahi dan perlunya keteguhan dalam menyampaikan kebenaran tetap menjadi inti panggilan kita, agar semakin banyak jiwa yang dibebaskan dari perbudakan dosa dan dibawa kepada terang kebenaran.