"Dan TUHAN berfirman kepada Musa: “Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukullah debu tanah, supaya menjadi kutu di seluruh tanah Mesir.”"
Kisah keluaran yang dicatat dalam Kitab Keluaran pasal 8, ayat 13, menyajikan gambaran yang kuat tentang intervensi ilahi di tengah penindasan. Ayat ini bukan sekadar narasi tentang bencana yang menimpa bangsa Mesir, tetapi lebih dalam lagi, ini adalah pengingat akan kuasa Tuhan yang tak terbatas dan kesetiaan-Nya kepada umat pilihan-Nya. Ketika Firaun berulang kali menolak untuk membebaskan bangsa Israel, Allah melalui Musa dan Harun, mengirimkan serangkaian tulah sebagai tanda kebesaran-Nya dan keteguhan hati-Nya dalam membebaskan umat-Nya dari perbudakan.
Dalam ayat ini, kita melihat perintah langsung dari Tuhan kepada Harun. "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukullah debu tanah, supaya menjadi kutu di seluruh tanah Mesir." Perintah ini terdengar sederhana, namun dampaknya sangat dahsyat. Debu tanah, sesuatu yang sangat umum dan tidak berbahaya, diubah menjadi kutu yang merajalela, mengganggu dan menyiksa seluruh penduduk Mesir, baik manusia maupun hewan. Ini adalah bentuk tulah yang tidak dapat ditiru oleh para ahli sihir Mesir, menunjukkan bahwa kekuatan ini berasal dari sumber ilahi yang sesungguhnya.
Tulah kutu ini menjadi bukti nyata bahwa Tuhan Israel adalah Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, bahkan atas elemen-elemen alam yang paling dasar. Kehidupan sehari-hari bangsa Mesir menjadi terganggu total. Kutu-kutu menyerbu, menimbulkan ketidaknyamanan, penyakit, dan penderitaan yang meluas. Ini bukan hanya hukuman, tetapi juga peringatan yang semakin keras kepada Firaun dan kerajaannya. Setiap kali Firaun bersikeras menolak perintah Tuhan, bencana yang lebih besar akan menyusul.
Keluaran 8:13 juga menekankan peran kepatuhan Musa dan Harun. Meskipun mungkin mereka merasa ragu atau takut, mereka tetap taat pada perintah Tuhan. Ketaatan mereka menjadi jembatan antara kehendak ilahi dan realitas di bumi. Kisah ini mengingatkan kita bahwa Tuhan seringkali bekerja melalui alat-alat yang kelihatannya sederhana. Tongkat Harun, sebuah objek sehari-hari, menjadi instrumen kuasa ilahi yang luar biasa. Ini mengajarkan kita untuk tidak meremehkan peran ketaatan dan kesediaan untuk menjadi saluran kehendak Tuhan, sekecil apapun kedudukan kita.
Lebih jauh lagi, pengulangan tulah ini secara keseluruhan menunjukkan ketidakberdayaan dewa-dewa Mesir dan superioritas Tuhan Israel. Tulah kutu ini, sebuah kehinaan yang meluas, tidak dapat ditangkis oleh kekuatan spiritual atau kekuatan alam yang disembah oleh bangsa Mesir. Hal ini memperkuat pesan bahwa Tuhan yang membebaskan Israel adalah Yang Maha Kuasa, yang mengendalikan seluruh ciptaan. Kisah ini adalah bagian dari narasi besar pembebasan, di mana Tuhan secara aktif campur tangan dalam sejarah untuk memulihkan keadilan dan membawa umat-Nya menuju kemerdekaan. Peristiwa ini menjadi fondasi penting dalam pemahaman iman Israel tentang Allah yang setia dan perkasa. Kita dapat merenungkan bagaimana keluaran 8 13 bukan hanya tentang kutu, tetapi tentang campur tangan Tuhan yang mendalam untuk menunjukkan kasih dan kuasa-Nya.