Kisah Rasul 1:1

"Hai Teofilus, dalam kitabku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang telah Yesus mulai lakukan dan ajarkan,"

Ayat pembuka dari kitab Kisah Para Rasul ini memberikan fondasi yang kuat bagi pembaca untuk memahami kelanjutan narasi penting dalam sejarah kekristenan. Perikop ini bukan sekadar pengantar teknis, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan Injil Lukas yang telah selesai dengan kisah baru yang akan terbentang. Sang penulis, yang diyakini adalah Lukas sendiri, dengan jelas menyatakan tujuannya kepada seorang pribadi bernama Teofilus.

Nama Teofilus, yang berarti "kekasih Allah" atau "yang mengasihi Allah," menyiratkan bahwa ia adalah seseorang yang memiliki perhatian khusus terhadap kebenaran ilahi. Lukas ingin memberikan catatan yang terperinci dan terorganisir mengenai karya Yesus Kristus, mulai dari awal pelayanan-Nya hingga kenaikan-Nya ke surga. Kitab pertama yang ditulisnya (yaitu Injil Lukas) telah menguraikan ajaran dan perbuatan Yesus secara kronologis. Kini, dengan dimulainya Kisah Para Rasul, fokus akan bergeser dari apa yang telah Yesus mulai lakukan dan ajarkan, kepada bagaimana karya-Nya dilanjutkan oleh para murid-Nya melalui kuasa Roh Kudus.

Perjalanan yang Dimulai

Kisah Para Rasul 1:1 menandai dimulainya sebuah perjalanan yang luar biasa. Ini adalah cerita tentang bagaimana iman yang telah ditanamkan oleh Yesus sendiri mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia. Para rasul, yang tadinya hanya segelintir orang, kini diutus untuk menjadi saksi Kristus, membawa pesan Injil kepada segala bangsa. Perintah terakhir Yesus kepada mereka, seperti yang tercatat dalam pasal pertama ini, adalah untuk menanti kedatangan Roh Kudus yang akan memberi mereka kuasa untuk menjalankan tugas mulia tersebut.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini mengingatkan kita bahwa seluruh narasi Alkitab memiliki tujuan yang terpadu. Dari Perjanjian Lama yang menubuatkan kedatangan Mesias, hingga Injil yang mencatat kehidupan dan pengajaran-Nya, dan kemudian Kisah Para Rasul yang mencatat penyebaran ajaran-Nya, semuanya membentuk sebuah cerita yang utuh. Kisah Para Rasul 1:1 berfungsi sebagai pengait, memastikan bahwa pembaca tidak kehilangan benang merah dari kisah keselamatan yang sedang berlangsung.

Pemahaman mengenai "segala sesuatu yang telah Yesus mulai lakukan dan ajarkan" sangat krusial. Ini mencakup mukjizat-mukjizat-Nya, ajaran-ajaran-Nya tentang Kerajaan Allah, kematian-Nya yang menebus, dan kebangkitan-Nya yang mengalahkan maut. Semua peristiwa ini merupakan fondasi dari iman Kristen. Dan dari fondasi inilah, melalui kuasa Roh Kudus, gereja pertama mulai tumbuh dan berkembang, menghadapi tantangan, dan mencapai kemuliaan Allah.

Dengan demikian, Kisah Rasul 1:1 bukan sekadar baris pembuka dalam sebuah kitab kuno, tetapi sebuah undangan untuk menyelami kisah pertumbuhan iman, kuasa ilahi, dan penyebaran kabar baik yang terus bergema hingga kini. Ini adalah pengingat bahwa setiap bagian dari kisah ini memiliki arti penting dan saling berkaitan, membentuk gambaran agung tentang rencana Allah bagi umat manusia.