Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul 1-2: Para Utusan Allah yang Terpilih

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." - Kisah Para Rasul 1:8

Kitab Kisah Para Rasul merupakan lanjutan penting dari Injil Lukas, yang memberikan gambaran mendalam tentang awal mula Gereja Kristen dan penyebaran ajaran Yesus Kristus setelah kenaikan-Nya. Bab pertama dan kedua dari kitab ini menjadi pondasi krusial, menetapkan narasi tentang bagaimana para pengikut Yesus, yang kini disebut rasul, bersiap untuk mewujudkan amanat besar yang diberikan kepada mereka. Kisah ini bukan sekadar catatan sejarah, tetapi juga inspirasi tentang keberanian, iman, dan kuasa ilahi yang bekerja melalui manusia biasa.

Kenaikan Yesus dan Amanat Agung

Kisah Para Rasul dimulai tepat setelah Yesus menyelesaikan pelayanan-Nya di bumi. Setelah bangkit dari kematian dan menampakkan diri kepada para murid-Nya selama empat puluh hari, Yesus akhirnya naik ke surga di hadapan mata mereka. Peristiwa ini bukan akhir, melainkan sebuah awal baru. Sebelum terangkat, Yesus memberikan instruksi terakhir kepada para rasul, yang dikenal sebagai Amanat Agung. Beliau memerintahkan mereka untuk tidak meninggalkan Yerusalem, melainkan menunggu janji Bapa, yaitu Roh Kudus, yang akan menguatkan mereka.

Menanti Pencurahan Roh Kudus

Para rasul, bersama dengan para pengikut Yesus lainnya, mematuhi perintah ini. Mereka berkumpul di Yerusalem, bertekun dalam doa dan permohonan. Masa penantian ini adalah periode penting untuk persiapan rohani. Mereka menyadari bahwa tanpa kuasa dari Roh Kudus, mereka tidak akan mampu menjalankan misi besar yang telah dipercayakan kepada mereka. Penantian ini juga menjadi momen refleksi dan penguatan iman, seiring mereka mengingat semua ajaran dan mukjizat yang telah mereka saksikan dari Yesus.

Peristiwa Pentakosta: Pencurahan Roh Kudus

Bab kedua Kisah Para Rasul membawa kita pada puncak peristiwa: pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta. Ketika hari itu tiba, hadirlah suara yang seperti tiupan angin keras, memenuhi seluruh rumah tempat mereka berkumpul. Tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap di atas kepala masing-masing. Hal yang paling menakjubkan adalah bahwa mereka semua dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara dalam berbagai bahasa, sesuai dengan karunia yang diberikan Roh kepada mereka.

Kesaksian Pertama Para Rasul

Kejadian luar biasa ini menarik perhatian banyak orang di Yerusalem, yang datang dari berbagai bangsa. Di tengah kebingungan mereka, Petrus, yang sebelumnya dikenal sebagai nelayan yang sederhana, bangkit berbicara dengan keberanian yang luar biasa. Ia menjelaskan bahwa peristiwa ini adalah penggenapan nubuat Nabi Yoel tentang pencurahan Roh Allah pada akhir zaman. Petrus dengan tegas menyatakan bahwa Yesus, yang telah mereka salibkan, adalah Mesias yang dijanjikan Allah, yang kini telah dibangkitkan dan ditinggikan di sebelah kanan Allah.

Kesaksian Petrus sangat efektif. Ia tidak hanya menjelaskan apa yang terjadi, tetapi juga menyerukan pertobatan dan iman kepada Yesus Kristus bagi semua orang yang mendengarnya. Akibatnya, sekitar tiga ribu jiwa bertobat pada hari itu dan dibaptis. Babak pertama Kisah Para Rasul ini secara gamblang menunjukkan bagaimana para utusan Allah, yang tadinya adalah orang-orang biasa, diubahkan oleh kuasa Roh Kudus menjadi saksi-saksi yang berani dan efektif, memulai gerakan yang akan mengubah dunia. Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kuasa ilahi, misi-misi besar dapat dijalankan, dan pesan keselamatan dapat menyebar hingga ke penjuru bumi.