Kisah Para Rasul 1:1

"Hai Teofilus, dalam kitabku yang dahulu aku menulis tentang segala sesuatu yang telah Yesus mulai ajarkan dan lakukan,"

Kisah Para Rasul

Ilustrasi simbolis para rasul menerima mandat.

Kitab Kisah Para Rasul merupakan kelanjutan narasi luar biasa dari Injil Lukas. Ditulis oleh tabib terkasih, Lukas, kitab ini mencatat secara rinci perjalanan dan pelayanan para rasul setelah kenaikan Yesus Kristus ke surga. Fokus utama dari kitab ini adalah penyebaran Injil dari Yerusalem ke seluruh penjuru dunia Romawi pada abad pertama. Kisah para rasul 1-20 membawa kita pada serangkaian peristiwa penting yang membentuk fondasi Gereja mula-mula, dipimpin oleh Roh Kudus dan keberanian para utusan Tuhan.

Awal Perjalanan dan Kenaikan Yesus

Bab-bab awal Kisah Para Rasul, khususnya pada pasal 1, diawali dengan gambaran tentang percakapan terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya. Yesus memberikan instruksi terakhir, berjanji akan mengirimkan Roh Kudus sebagai penolong dan kekuatan bagi mereka. Kenaikan Yesus ke surga menjadi momen krusial, menandai berakhirnya kehadiran fisik-Nya di bumi namun bukan akhir dari misi-Nya. Para rasul ditinggalkan dengan tugas besar: menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi.

Pencurahan Roh Kudus (Pentakosta)

Salah satu peristiwa paling dramatis dalam Kisah Para Rasul adalah pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta, sebagaimana dicatat dalam pasal 2. Murid-murid yang berkumpul dipenuhi Roh Kudus, berbicara dalam berbagai bahasa seolah-olah lidah api hinggap di atas kepala mereka. Peristiwa ini menjadi titik balik yang mengubah ketakutan para murid menjadi keberanian luar biasa. Petrus berkhotbah dengan penuh kuasa, dan ribuan orang menerima Kristus sebagai Juruselamat, menandai kelahiran Gereja yang sesungguhnya.

Pelayanan Petrus dan Kemanusiaan yang Diperluas

Kisah Para Rasul 1-20 menampilkan peran sentral Rasul Petrus dalam menggembalakan jemaat mula-mula. Kita melihat mukjizat kesembuhan, seperti penyembuhan orang lumpuh di Gerbang Indah (pasal 3), yang meneguhkan pemberitaan Injil. Lebih lanjut, kitab ini menunjukkan bagaimana pesan Injil mulai menjangkau orang-orang bukan Yahudi. Perjumpaan Petrus dengan Kornelius, seorang perwira Romawi (pasal 10), menjadi momen penting yang menandai terbukanya pintu keselamatan bagi semua bangsa, mengkonfirmasi bahwa kasih Tuhan tidak terbatas.

Perkembangan Gereja dan Tantangan

Dalam perjalanan narasi hingga pasal 20, kita menyaksikan pertumbuhan pesat Gereja meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan penganiayaan. Tokoh-tokoh kunci seperti Stefanus, martir pertama, dan kemudian pertobatan besar Rasul Paulus, membawa dimensi baru dalam penyebaran Injil. Paulus, yang awalnya menganiaya orang Kristen, menjadi rasul yang paling gigih memberitakan Kristus kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, melakukan perjalanan misi yang luar biasa ke berbagai wilayah.

Perjalanan Misi dan Keteguhan Iman

Bab-bab selanjutnya dalam rentang Kisah Para Rasul 1-20 menggambarkan perjalanan misi Paulus bersama rekan-rekannya, yang penuh dengan pertobatan, mukjizat, pengajaran, dan seringkali juga penderitaan. Mereka menghadapi penolakan, penganiayaan, bahkan ancaman bahaya. Namun, keteguhan iman mereka, yang didasari oleh tuntunan Roh Kudus dan keyakinan pada Injil, tidak pernah goyah. Kisah ini menjadi teladan abadi tentang keberanian, pengorbanan, dan kesetiaan dalam memberitakan pesan kasih dan keselamatan Allah kepada dunia.