"Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya, dengan banyak tanda yang menyakinkan, bahwa Ia hidup, dan bahwa Ia menampakkan diri kepada mereka selama empat puluh hari dan berbicara tentang Kerajaan Allah."
Ayat pembuka ini dari Kitab Para Rasul memberikan gambaran sekilas tentang fondasi keyakinan Kristiani: kebangkitan Yesus Kristus. Setelah melalui penderitaan yang luar biasa, termasuk penyaliban yang mengerikan, Yesus tidak berakhir di makam. Sebaliknya, Ia bangkit dan menampakkan diri kepada para murid-Nya. Hal ini bukan sekadar cerita, tetapi disampaikan dengan penekanan pada "banyak tanda yang menyakinkan." Ini menunjukkan bahwa penampakan-Nya bukan ilusi atau mimpi, melainkan realitas fisik yang dapat disaksikan dan dibuktikan. Para murid, yang sebelumnya dipenuhi ketakutan dan kesedihan, kini diberi bukti konkret akan kemenangan hidup atas maut.
Simbol kebangkitan dan harapan.
Periode empat puluh hari setelah kebangkitan adalah masa krusial. Yesus tidak hanya membuktikan keberadaan-Nya, tetapi juga memberikan pengajaran mendalam kepada para murid-Nya. Fokus utama pengajaran-Nya adalah tentang "Kerajaan Allah." Ini bukan sekadar kerajaan duniawi dengan kekuasaan politik, melainkan pemerintahan ilahi yang bekerja di hati manusia dan melalui tindakan kasih serta keadilan. Empat puluh hari ini menjadi masa persiapan, di mana para murid diperlengkapi dengan pemahaman dan keberanian untuk melanjutkan misi-Nya setelah kenaikan-Nya ke surga. Mereka menyaksikan langsung kebenaran Injil dan merasakan kuasa Roh Kudus yang akan menguatkan mereka.
Kisah rasul-rasul, yang dimulai dengan penampakan dan pengajaran Yesus ini, adalah bukti nyata dari transformasi yang terjadi. Para nelayan sederhana, para pemungut pajak, dan orang-orang biasa lainnya, setelah bertemu dengan Yesus yang bangkit, berubah menjadi para pemberita kabar gembira yang berani. Mereka rela menghadapi penganiayaan dan bahkan kematian demi kesaksian mereka. Kisah mereka mengajarkan bahwa iman yang sejati berakar pada kebangkitan Kristus, dan bahwa pengajaran-Nya tentang Kerajaan Allah adalah inti dari kehidupan yang bermakna dan abadi.
Kisah rasul 1:3 ini mengingatkan kita bahwa kebangkitan Yesus adalah peristiwa sentral dalam sejarah keselamatan. Tanpa kebangkitan, seluruh ajaran dan pengorbanan-Nya akan kehilangan kekuatannya. Namun, dengan kebangkitan-Nya, muncullah harapan baru, pengampunan dosa, dan janji kehidupan kekal. Penampakan-Nya yang disaksikan oleh banyak orang, serta pengajaran-Nya tentang Kerajaan Allah selama empat puluh hari, membentuk dasar bagi gereja mula-mula dan terus menginspirasi miliaran orang di seluruh dunia hingga saat ini. Ini adalah kabar gembira nan murni yang terus bergema.