Kisah Para Rasul 1:1

"Hai Theofilus, dalam kitabku yang dahulu aku menulis tentang segala sesuatu yang mulai Yesus perbuat dan ajarkan."

Kisah Rasul 1-5: Mukjizat dan Pesan Cinta

RASUL

Kitab Kisah Para Rasul, yang merupakan kelanjutan dari Injil Lukas, membuka tirai sejarah gereja mula-mula. Dimulai dengan pengenalan yang akrab kepada Theofilus, kitab ini membentangkan narasi yang kaya akan peristiwa luar biasa, transformasi iman, dan penyebaran ajaran Kristus ke berbagai penjuru dunia. Lima pasal pertama ini adalah fondasi penting yang meletakkan dasar bagi perjalanan para pengikut Yesus setelah kenaikan-Nya.

Awal Mula Gereja dan Kenaikan Yesus

Pasal pertama Kisah Para Rasul dibuka dengan pengingat tentang pelayanan Yesus yang telah selesai, mencakup segala yang Ia lakukan dan ajarkan. Penekanan diberikan pada janji Roh Kudus, yang akan menjadi kekuatan bagi para rasul untuk menjadi saksi-Nya. Momen kenaikan Yesus ke surga, yang disaksikan oleh para murid, menjadi titik balik krusial. Dalam peristiwa ini, para malaikat memberikan kepastian bahwa Yesus akan kembali, memberi mereka harapan dan dorongan untuk terus berjuang.

Pemilihan Rasul Pengganti

Setelah kenaikan Yesus, para murid berkumpul dan menyadari perlunya mengganti Yudas Iskariot yang telah jatuh. Melalui doa dan pengundian, Matias dipilih untuk menjadi rasul yang kedua belas, memastikan bahwa jumlah rasul tetap lengkap sebagai saksi utama. Hal ini menunjukkan pentingnya keutuhan kesaksian dan kesatuan dalam kepemimpinan gereja.

Pencurahan Roh Kudus dan Kesaksian Pertama

Peristiwa paling monumental dalam pasal kedua adalah pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta. Para rasul dipenuhi dengan kuasa Ilahi, berbicara dalam berbagai bahasa yang membuat orang-orang dari berbagai bangsa terheran-heran. Petrus bangkit berdiri dan menyampaikan khotbah yang kuat, menjelaskan peristiwa tersebut sebagai penggenapan nubuat dan seruan untuk bertobat serta menerima Yesus sebagai Juruselamat. Khotbah ini berhasil menyentuh hati ribuan orang, yang kemudian dibaptis dan bergabung dengan gereja.

Gambar ilustrasi pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta

Kehidupan Komunitas yang Bersatu

Pasal-pasal berikutnya menggambarkan kehidupan gereja mula-mula yang penuh semangat. Para pengikut Kristus hidup dalam kebersamaan yang erat, saling berbagi segala sesuatu, berdoa bersama, dan memecahkan roti di rumah-rumah mereka. Mereka memuji Allah dan dikasihi oleh seluruh rakyat. Mukjizat demi mukjizat terjadi melalui tangan para rasul, seperti penyembuhan orang lumpuh di Gerbang Indah Bait Allah oleh Petrus dan Yohanes. Peristiwa ini semakin menambah jumlah orang yang percaya kepada Yesus.

Tantangan dan Keteguhan Iman

Namun, pertumbuhan gereja tidak lepas dari tantangan. Para rasul menghadapi penolakan dari para pemimpin agama Yahudi yang merasa terancam oleh ajaran mereka. Dalam pasal kelima, Petrus dan rasul-rasul lainnya dipenjarakan karena memberitakan Injil, namun mereka dibebaskan secara ajaib oleh malaikat. Meskipun dihadapkan pada ancaman hukuman, para rasul tetap teguh dalam kesaksian mereka, menegaskan bahwa lebih baik taat kepada Allah daripada kepada manusia. Keteguhan iman mereka, bahkan di tengah kesulitan, menjadi teladan inspiratif bagi generasi pengikut Kristus hingga kini.