Kisah Para Rasul 10:24 - Kunjungan Kornelius kepada Petrus

"Keesokan harinya tibalah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menunggu-nunggu mereka dan telah memanggil kemenakan-kemenakannya serta sahabat-sahabatnya yang terdekat."

Pertemuan Penting di Kaisarea

Representasi visual dari pertemuan di Kaisarea, simbol persatuan dan harapan.

Kisah Kornelius: Seorang yang Takut Akan Allah

Kisah Para Rasul 10:24 menyoroti momen krusial dalam penyebaran Injil, yaitu kunjungan Kornelius kepada Rasul Petrus. Kornelius, seorang perwira Romawi yang bertugas di Kaisarea, digambarkan sebagai seorang yang saleh dan takut akan Allah, serta memberikan sedekah dengan murah hati kepada bangsa Yahudi. Meskipun bukan seorang Yahudi, ia memiliki hubungan yang mendalam dengan Tuhan. Kehidupannya yang bermoral dan penuh doa menarik perhatian Allah.

Melalui penglihatan ilahi, Kornelius diperintahkan untuk mengundang Petrus ke rumahnya. Keinginannya untuk mengenal kebenaran dan mendengar pesan dari Tuhan semakin menguat. Ia tidak ragu untuk bertindak sesuai dengan petunjuk yang diterimanya, meskipun hal itu melibatkan kontak dengan seorang Yahudi, yang pada masa itu memiliki banyak batasan sosial dan agama.

Petrus dan Penglihatan yang Mengubah Pandangan

Secara paralel, Rasul Petrus juga menerima penglihatan yang sama pentingnya. Di atas loteng rumah Simon si tukang samak di Yope, Petrus melihat langit terbuka dan turun sesuatu yang menyerupai kain besar, penuh dengan segala jenis binatang berkaki dahan empat, binatang menjalar dan burung-burung yang terbang. Sebuah suara kemudian berkata kepadanya, "Bangunlah, Petrus, sembelihlah dan makanlah."

Penolakan Petrus untuk makan karena ia belum pernah makan sesuatu yang haram atau najis, memicu respons ilahi yang lebih mendalam. Allah kemudian menyatakan, "Apa yang telah disucikan Allah, jangan kamu sebut najis." Penglihatan ini bukan hanya tentang makanan, tetapi sebuah metafora kuat yang mempersiapkan Petrus untuk menerima orang-orang bukan Yahudi ke dalam Kerajaan Allah.

Pertemuan yang Menyucikan dan Memperluas

Ketika utusan Kornelius tiba di Yope, Roh Kudus memerintahkan Petrus untuk pergi bersama mereka tanpa ragu-ragu. Perintah ini menunjukkan bahwa Tuhan telah mempersiapkan kedua belah pihak untuk pertemuan ini. Keesokan harinya, ketika Petrus dan utusan Kornelius tiba di Kaisarea, Kornelius telah menanti dengan penuh harapan, dikelilingi oleh keluarganya dan sahabat-sahabat terdekatnya.

Ayat 10:24 mencatat momen ketika mereka tiba, "Keesokan harinya tibalah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menunggu-nunggu mereka dan telah memanggil kemenakan-kemenakannya serta sahabat-sahabatnya yang terdekat." Ini adalah gambaran yang sangat jelas tentang kesiapan dan antisipasi yang melingkupi peristiwa ini. Ini bukan sekadar kunjungan biasa; ini adalah titik balik dalam sejarah gereja mula-mula, di mana batas-batas antara Yahudi dan bukan Yahudi mulai dirobohkan oleh kasih dan rencana Allah yang meluaskan. Pertemuan ini menjadi awal mula penerimaan orang-orang bukan Yahudi ke dalam persekutuan iman Kristen, membuktikan bahwa keselamatan tersedia bagi semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya keterbukaan hati terhadap pekerjaan Roh Kudus dan kesediaan untuk mengasihi serta menerima orang lain, melampaui prasangka dan perbedaan.