"Kemudian pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus. Sesudah menemukannya, ia membawanya ke Antiokhia."
Kisah Para Rasul 11:25 mengisahkan sebuah momen penting dalam perluasan Injil setelah kebangkitan Kristus. Ayat ini mencatat tindakan Barnabas yang memiliki pandangan strategis dan hati yang bijak. Setelah mendengar kabar tentang pertumbuhan iman di kota Antiokhia, tempat di mana para pengikut Kristus pertama kali disebut "Kristen" (Ayat 26), Barnabas menyadari bahwa gereja di sana membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan ajaran yang mendalam. Ia tidak ragu untuk mencari seorang rekan yang paling tepat untuk tugas tersebut.
Barnabas memilih Saulus, yang kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus. Pada saat itu, perjalanan Saulus untuk menjadi rasul yang terkemuka masih dalam tahap awal. Setelah pertobatannya yang dramatis di jalan menuju Damsyik, Saulus telah mengalami perubahan hidup yang luar biasa. Namun, ia membutuhkan sosok yang dapat membimbing, mendukung, dan membukakan pintu baginya untuk melayani. Barnabas melihat potensi besar dalam diri Saulus, tidak hanya dalam pengetahuan teologisnya tetapi juga dalam semangatnya yang membara untuk menyebarkan kabar baik.
Tindakan Barnabas ini menunjukkan pentingnya kemitraan dalam pelayanan. Ia tidak berusaha untuk menonjolkan diri atau memonopoli pekerjaan Allah. Sebaliknya, ia mencari pribadi yang dikaruniai oleh Tuhan untuk bekerja bersama demi kemuliaan-Nya. Pencarian Barnabas ke Tarsus, kota asal Saulus, bukanlah perjalanan yang mudah. Ini menunjukkan dedikasi dan keyakinannya yang teguh akan panggilan Saulus. Membawanya ke Antiokhia berarti menghubungkan Saulus dengan pusat aktivitas penginjilan yang sedang berkembang pesat.
Kehadiran Saulus di Antiokhia menandai dimulainya periode pelayanan yang sangat produktif baginya. Bersama Barnabas, mereka melayani jemaat di Antiokhia selama setahun penuh, mengajar banyak orang dan memperkuat iman para pengikut Kristus. Pengaruh mereka sangat besar sehingga di kota inilah istilah "Kristen" menjadi identitas yang dikenal luas bagi pengikut Yesus. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengenali dan memberdayakan talenta yang Tuhan berikan kepada orang lain, serta nilai dari kerjasama yang tulus demi pekerjaan Allah yang lebih besar. Kepekaan Barnabas terhadap kebutuhan gereja dan keputusannya untuk mencari Saulus adalah bukti nyata bagaimana Tuhan bekerja melalui orang-orang yang bersedia menempatkan kehendak-Nya di atas kepentingan pribadi.