Kisah Rasul 13:12 - Iman yang Mengubah Segala

"Melihat apa yang telah terjadi itu, perwira itu menjadi heran dan takjub akan ajaran Tuhan."

Kisah para rasul pasal 13 mencatat perjalanan misionaris yang luar biasa dari Barnabas dan Saulus (kemudian dikenal sebagai Paulus). Perjalanan ini membawa mereka ke berbagai tempat, memperkenalkan ajaran Injil kepada orang-orang dari berbagai latar belakang. Salah satu momen paling dramatis terjadi di Paphos, Siprus, di mana mereka berhadapan dengan seorang ahli sihir Yahudi bernama Elymas.

Elymas, yang bertindak sebagai penasihat bagi Sergius Paulus, gubernur Romawi di Siprus, berusaha keras untuk menghalangi gubernur agar tidak mendengarkan ajaran Barnabas dan Saulus. Dia ingin mempertahankan pengaruhnya dan memastikan bahwa gubernur tetap berada dalam kegelapan spiritualnya. Namun, Saulus, yang dipenuhi dengan Roh Kudus, menatap Elymas dan dengan tegas menyatakan kebenaran ilahi. Dia menyebut Elymas sebagai "anak Iblis" dan "musuh segala kebenaran" karena tindakannya yang terus-menerus memutarbalikkan jalan Tuhan.

Akibat dari firman Saulus, tangan Tuhan turun atas Elymas. Dia menjadi buta, tidak dapat melihat sinar matahari selama beberapa waktu. Kejadian ini menjadi bukti nyata dari kuasa Tuhan yang bertindak melalui para rasul-Nya. Kebutaan Elymas bukanlah hukuman semata, tetapi lebih merupakan peringatan dan kesempatan bagi orang-orang di sekitarnya untuk melihat perbedaan antara kuasa kegelapan dan kuasa terang.

Simbol cahaya ilahi yang menyinari kegelapan

Melihat apa yang telah terjadi pada Elymas, perwira Romawi yang bernama Sergius Paulus, terkejut luar biasa. Dalam Kitab Kisah Para Rasul 13:12, tertulis dengan indah, "Melihat apa yang telah terjadi itu, perwira itu menjadi heran dan takjub akan ajaran Tuhan." Momen ini adalah titik balik yang signifikan. Sergius Paulus, yang sebelumnya mungkin hanya ingin tahu, kini dihadapkan pada kenyataan yang tak terbantahkan dari kuasa ilahi. Dia menyaksikan secara langsung bagaimana kebenaran Tuhan dapat mengungkap kebohongan dan bagaimana campur tangan ilahi dapat membawa pembebasan dan pencerahan.

Peristiwa ini bukan hanya tentang mukjizat kebutaan dan penyembuhan. Lebih dari itu, ini adalah tentang bagaimana ajaran Tuhan, ketika disampaikan dengan kuasa dan otoritas Roh Kudus, memiliki kekuatan untuk mengguncang keyakinan yang salah dan membuka hati bagi kebenaran. Sergius Paulus, seorang pejabat Romawi yang terpelajar, menjadi saksi mata perubahan yang dramatis ini. Keheranannya bukan sekadar kekaguman pada suatu fenomena, tetapi sebuah kesadaran mendalam akan kebenaran yang lebih besar.

Kisah Rasul 13:12 menunjukkan kepada kita bahwa iman bukanlah sesuatu yang pasif. Iman, yang diungkapkan melalui ajaran dan tindakan para rasul, memiliki kekuatan transformatif. Sergius Paulus, yang dulunya mungkin terbebani oleh tradisi atau pandangan dunia yang berbeda, kini dibukakan matanya terhadap realitas spiritual yang lebih dalam. Dia menjadi orang percaya pertama yang disebutkan dalam Kisah Para Rasul yang secara tegas menerima ajaran Injil, berkat kesaksian yang kuat dari para rasul dan bukti nyata dari kuasa Tuhan.

Ini mengajarkan kita pentingnya kesaksian yang berani dan murni. Ketika kita membagikan kabar baik dengan keyakinan yang dipenuhi Roh Kudus, kita membuka pintu bagi orang lain untuk mengalami keajaiban dan kebenaran ajaran Tuhan, sama seperti yang dialami oleh Sergius Paulus. Keheranan dan ketakjubannya adalah awal dari perjalanan iman yang baru, sebuah perjalanan yang dimulai dengan penerimaan ajaran Tuhan yang mulia.