Kisah Para Rasul 13:14-43

"Maka setelah berpuasa dan bersembahyang mereka meletakkan tangan ke atas Paulus dan Barnabas, lalu melepaskan mereka."

Kisah Para Rasul pasal 13 dan 14 mencatat salah satu perjalanan misi penting yang dilakukan oleh Rasul Paulus bersama Barnabas. Perjalanan ini menjadi tonggak sejarah dalam penyebaran Injil ke wilayah-wilayah non-Yahudi. Dimulai dari Antiokhia, misi mereka membawa mereka melintasi Siprus dan kemudian ke Galatia, sebuah wilayah di Asia Kecil.

Di Antiokhia, Roh Kudus mengutus Paulus dan Barnabas untuk tugas yang telah Ia persiapkan bagi mereka. Setelah berpuasa dan berdoa, jemaat mengutus mereka, menandakan dukungan dan doa dari gereja mula-mula. Perjalanan pertama mereka dimulai dengan kunjungan ke Siprus, tempat mereka menghadapi berbagai tantangan, termasuk perlawanan dari seorang penyihir Yahudi bernama Elymas. Namun, di sana mereka juga menyaksikan kuasa Allah bekerja melalui mereka, termasuk pertobatan Sergius Paulus, seorang prokonsul Romawi.

Melanjutkan perjalanan ke Perga di Pamfilia, dan kemudian ke Antiokhia di Pisidia, Paulus dan Barnabas menghadapi penolakan dari orang Yahudi setempat. Namun, mereka juga menemukan kesempatan untuk berbicara kepada orang-orang bukan Yahudi yang haus akan kebenaran. Di sinagoge, Paulus menyampaikan khotbah yang luar biasa, merangkum seluruh rencana keselamatan Allah dari Abraham hingga Yesus. Banyak orang bukan Yahudi yang percaya dan memuliakan firman Tuhan, namun ini juga menimbulkan kecemburuan di kalangan orang Yahudi yang akhirnya mengusir mereka dari kota itu.

Perjalanan misi ini tidak selalu mulus. Paulus dan Barnabas menghadapi penganiayaan, batu, dan ancaman fisik. Namun, mereka terus melanjutkan tugas mereka dengan keberanian dan keyakinan. Di Ikonium, mereka juga menghadapi penolakan serupa, di mana ada rencana untuk melempari mereka dengan batu, sehingga mereka melarikan diri ke Listra dan Derbe.

Di Listra, sebuah keajaiban terjadi ketika Paulus menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahir. Hal ini membuat penduduk setempat mengira mereka adalah dewa (Hermes dan Barnabas adalah Zeus). Namun, pandangan ini segera berubah ketika orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium datang dan menghasut penduduk untuk melempari Paulus dengan batu hingga ia hampir mati. Ajaibnya, Paulus bangkit kembali dan melanjutkan pelayanannya.

Meskipun menghadapi kesulitan yang berat, perjalanan misi ini sangat berhasil dalam membangun jemaat-jemaat baru. Di Derbe, mereka memberitakan Injil dan membuat banyak murid. Setelah menyelesaikan tugas mereka, Paulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia, tempat mereka memulai perjalanan misi, untuk melaporkan apa yang telah Allah kerjakan melalui mereka dan menguatkan hati para murid di sana. Kisah ini menunjukkan ketekunan, keberanian, dan anugerah Allah dalam memberdayakan para rasul untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia.