"Lalu mereka berpuasa dan berdoa, kemudian menumpangkan tangan ke atas mereka, lalu melepaskan mereka."
Ayat 13:3 dari Kitab Kisah Para Rasul mencatat sebuah momen krusial dalam kehidupan pelayanan Rasul Paulus dan Barnabas. Setelah diutus oleh Roh Kudus dan jemaat di Antiokhia, mereka memulai misi perdana mereka. Tindakan berpuasa, berdoa, dan menumpangkan tangan menjadi sebuah ritual spiritual yang mendalam, menandakan penyerahan total kepada kehendak Tuhan dan permohonan berkat serta perlindungan ilahi untuk tugas yang akan diemban.
Peristiwa ini bukanlah sekadar seremonial, melainkan sebuah peneguhan spiritual yang sangat penting. Puasa dan doa menunjukkan kerendahan hati dan ketergantungan penuh kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan yang mungkin akan dihadapi. Ini adalah bentuk pengakuan bahwa kekuatan dan hikmat untuk pelayanan tidak berasal dari diri sendiri, melainkan dari Sumber ilahi. Dengan menumpangkan tangan, jemaat dan para pemimpin gereja memberkati dan mengkonfirmasikan panggilan Paulus dan Barnabas, sekaligus menyalurkan anugerah dan kuasa Roh Kudus kepada mereka.
Pengutusan ini menjadi awal dari perjalanan misi mereka yang luar biasa. Paulus dan Barnabas, bersama dengan Yohanes Markus yang menyertai mereka, memulai perjalanan ke Siprus, tanah asal Barnabas. Dari sana, mereka melanjutkan pelayaran ke Asia Kecil, mengunjungi berbagai kota seperti Perga, Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra, dan Derbe. Di setiap tempat, mereka memberitakan Injil Kristus, menyembuhkan orang sakit, dan mendirikan jemaat-jemaat baru. Kisah rasul rasul 13 3 ini adalah titik tolak bagi penyebaran Injil yang semakin meluas ke dunia non-Yahudi.
Melalui pelayanan Paulus dan Barnabas yang penuh dengan kuasa ilahi, banyak orang menerima keselamatan dan bertumbuh dalam iman. Namun, perjalanan mereka juga tidak luput dari tantangan, penolakan, bahkan penganiayaan. Kisah ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya persiapan rohani sebelum terjun ke dalam pelayanan yang serius. Doa yang tekun, puasa sebagai disiplin rohani, dan dukungan dari tubuh Kristus (jemaat) adalah pilar-pilar penting yang menopang keberhasilan pelayanan.
Kisah rasul rasul 13 3 memberikan pelajaran berharga bagi setiap orang percaya. Pertama, penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan melalui doa dan puasa adalah fondasi yang kuat dalam menjalani panggilan ilahi, apapun bentuknya. Kedua, dukungan dan pengutusan dari komunitas iman (gereja) memiliki peran vital dalam memberikan dorongan dan akuntabilitas. Terakhir, kesaksian iman yang berani dalam menghadapi berbagai situasi, baik itu penerimaan maupun penolakan, adalah esensi dari pemberitaan Injil. Misi yang dimulai dengan berkat dan doa di Antiokhia ini telah mengubah jalannya sejarah Kekristenan.