Kisah Rasul 13:39 - Pengampunan Dosa

"Dan karena itu, ketahuilah, saudara-saudara, bahwa oleh Dia diberitakan kepadamu pengampunan dosa. Dan dari segala sesuatu yang tidak dapat kamu peroleh dalam hukum Musa, setiap orang yang percaya kepada-Nya dibenarkan."
Kebenaran Melalui Iman Kisah Para Rasul 13:39

Ayat yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 13:39 ini merupakan sebuah pernyataan yang sangat mendalam dan fundamental dalam ajaran Kristen. Disampaikan oleh Rasul Paulus dalam salah satu khotbahnya, ayat ini menyoroti inti dari kabar baik yang dia bawa: pengampunan dosa dan pembenaran melalui iman kepada Yesus Kristus. Ini adalah puncak dari ajaran Injil yang membebaskan manusia dari belenggu dosa dan ketidaklayakan.

Pada masa itu, hukum Taurat Musa menjadi standar kebenaran dan kesalehan. Bangsa Israel sangat berpegang teguh pada hukum ini, meyakini bahwa ketaatan terhadap segala perintah dan larangannya adalah jalan untuk berkenan di hadapan Tuhan. Namun, Paulus menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang mampu memelihara hukum Taurat dengan sempurna. Sebesar apapun usaha manusia, kegagalan untuk menaati hukum secara mutlak tetaplah sebuah kenyataan. Akibatnya, manusia selalu berada dalam ketidaklayakan dan jauh dari kesempurnaan yang dituntut oleh Tuhan.

Di sinilah letak keindahan dan kuasa dari anugerah Tuhan yang dinyatakan melalui Yesus Kristus. Paulus menyatakan dengan tegas bahwa pengampunan dosa dan pembenaran tidak dapat diperoleh melalui perbuatan baik berdasarkan hukum Taurat. Justru, semua yang berasal dari hukum Taurat tidak mampu memberikan solusi final bagi masalah dosa umat manusia. Betapa pun banyaknya ritual atau upacara yang dilakukan, hal itu tidak akan pernah cukup untuk menghapus noda dosa di hadapan Allah yang Maha Suci.

Namun, melalui Yesus Kristus, segalanya menjadi mungkin. Ayat ini menekankan bahwa pengampunan dosa **diberitakan** kepada kita, artinya ini adalah sebuah karunia yang ditawarkan secara cuma-cuma. Ini bukan sesuatu yang harus diperjuangkan mati-matian dengan usaha manusia, melainkan sebuah tawaran kasih dari surga. Lebih dari sekadar pengampunan, Paulus juga berbicara tentang **pembenaran**. Pembenaran berarti dinyatakan benar di hadapan Allah, bukan karena kita telah menjadi sempurna, tetapi karena kita percaya kepada Kristus. Darah-Nya yang tercurah di kayu salib menutupi segala dosa kita, dan kebangkitan-Nya menjadi jaminan bahwa iman kita diterima oleh Bapa.

Kebenaran ini adalah kebenaran yang berasal dari Allah, bukan dari usaha manusia. Melalui iman kepada Yesus Kristus, hubungan yang rusak antara manusia dan Allah dipulihkan. Kita tidak lagi dinilai berdasarkan kegagalan kita dalam menaati hukum, melainkan berdasarkan penebusan yang telah Kristus genapi. Ini adalah pembebasan yang luar biasa, sebuah fondasi keselamatan yang teguh bagi setiap orang yang menerimanya. Kisah Rasul 13:39 menjadi pengingat abadi bahwa keselamatan sejati datang bukan dari hukum, melainkan dari anugerah melalui iman.