"Maka berilah perhatian dan berjaga-jagalah, supaya jangan berlaku atas kamu apa yang telah difirmankan dalam kitab nubuat: Lihatlah, wahai kamu penghina-penghina, jadilah kamu heran dan binasalah, sebab Aku melakukan sesuatu dalam zamanmu, sesuatu yang tidak kamu percayai, kalau diceritakan orang kepadamu."
Ayat dari kitab Kisah Para Rasul 13:40 ini merupakan sebuah pengingat yang kuat dari Rasul Paulus kepada jemaat di Antiokhia Pisidia. Dalam konteks khotbahnya yang panjang, Paulus mengutip dari Kitab Habakuk, menekankan tentang pentingnya menanggapi pesan Injil dengan iman dan ketaatan. Kalimat pembuka ini bukanlah sekadar himbauan biasa, melainkan seruan untuk kesadaran spiritual yang mendalam.
Paulus mengingatkan para pendengarnya, terutama mereka yang mungkin bersikap skeptis atau meremehkan, bahwa Allah sedang bekerja dengan cara yang luar biasa. Perkataan "sesuatu yang tidak kamu percayai, kalau diceritakan orang kepadamu" menyiratkan adanya tindakan ilahi yang melampaui pemahaman manusia biasa. Ini adalah janji tentang karya penebusan dan pemulihan yang sedang dan akan terus digenapi melalui Yesus Kristus. Namun, janji ini juga datang dengan peringatan.
Peringatan "jadilah kamu heran dan binasalah" bukanlah ancaman tanpa dasar, melainkan konsekuensi dari penolakan terhadap kebenaran ilahi. Penolakan ini bisa datang dalam berbagai bentuk: ketidakpercayaan, kesombongan rohani, atau apatisme terhadap firman Tuhan. Para "penghina-penghina" yang disebut Paulus adalah mereka yang mengabaikan atau bahkan mengejek pekerjaan Allah yang nyata di depan mata mereka. Kisah Rasul pasal 13 menceritakan bagaimana banyak orang Yahudi di sinagoge Antiokhia yang menolak pesan Injil, sementara banyak orang bukan Yahudi justru menerimanya.
Pesan Paulus dalam ayat ini relevan sepanjang masa. Bagi kita hari ini, ini adalah panggilan untuk merespons kebenaran firman Tuhan dengan hati yang terbuka dan pikiran yang siap menerima. Kita diingatkan untuk tidak bersikap acuh tak acuh terhadap pekerjaan Allah di dunia. Sebaliknya, kita diajak untuk berjaga-jaga, agar jangan sampai kita termasuk golongan yang terheran-heran dalam kebinasaan karena menolak kebenaran yang telah dinyatakan.
Karya Allah dalam menebus dosa manusia melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah sebuah keajaiban yang tak terduga bagi banyak orang. Janji kelepasan dan hidup kekal melalui iman kepada-Nya adalah karunia yang luar biasa. Namun, karunia ini hanya dapat diterima oleh mereka yang bersedia percaya dan taat. Kisah rasul 13:40 menjadi mercusuar, menerangi jalan bagi kita untuk merenungkan sikap kita terhadap Injil. Apakah kita termasuk orang yang mendengarkan dan bertindak, atau yang mengabaikan dan akhirnya menyesal?
Perkataan Paulus mengingatkan kita bahwa ada consequences dari setiap pilihan yang kita ambil terkait dengan kebenaran ilahi. Pilihan untuk percaya membawa kepada kehidupan dan pembebasan, sementara pilihan untuk menolak membawa kepada kehancuran. Oleh karena itu, mari kita terus memberikan perhatian dan berjaga-jaga, agar iman kita teguh dan kita senantiasa siap menyambut setiap manifestasi karya penyelamatan Allah.