Ayat dari Kisah Para Rasul 13:48 ini adalah momen yang sangat penting dalam perluasan Injil, menandai titik balik di mana pesan keselamatan mulai diterima dengan luas oleh bangsa-bangsa bukan Yahudi. Peristiwa ini terjadi di Antiokhia di Pisidia, di mana Paulus dan Barnabas sedang berkhotbah di sinagoge.
Setelah Paulus menyampaikan khotbahnya yang penuh kuasa, menceritakan kembali sejarah keselamatan Allah dari Abraham hingga Yesus Kristus, responsnya bervariasi. Beberapa orang Yahudi dan pemeluk agama Yahudi yang saleh menjadi percaya dan bergabung dengan Paulus dan Barnabas. Namun, sebagian lainnya menolak dan bahkan menentang pesan tersebut.
Namun, ayat 48 membuka pandangan yang berbeda dan penuh sukacita. Dikatakan, "Ketika orang-orang yang bukan Yahudi mendengar perkataan itu, mereka bersukacita dan memuliakan firman Tuhan..." Ini adalah gambaran indah tentang bagaimana kabar baik tidak terbatas pada satu kelompok etnis atau agama saja. Hati orang-orang bukan Yahudi, yang mungkin sebelumnya merasa terpinggirkan atau tidak termasuk dalam janji-janji Allah, kini dipenuhi dengan sukacita luar biasa saat mereka mendengar bahwa keselamatan melalui Yesus Kristus juga tersedia bagi mereka.
Sukacita mereka bukan hanya emosional, tetapi juga merupakan respons iman yang mendalam. Mereka "memuliakan firman Tuhan." Ini menunjukkan pengakuan mereka terhadap kebenaran, kuasa, dan keilahian pesan Injil. Mereka melihat firman Tuhan bukan sebagai sekadar cerita, melainkan sebagai kebenaran ilahi yang mengubah hidup.
Lebih jauh lagi, ayat ini menyatakan sebuah kebenaran teologis yang mendalam: "...dan semua orang yang ditentukan bagi hidup yang kekal menjadi percaya." Frasa "ditentukan bagi hidup yang kekal" seringkali menjadi subjek diskusi teologis yang kaya. Namun, dalam konteks ayat ini, ia menyoroti kedaulatan Allah dalam karya keselamatan. Allah, dalam rencana-Nya yang mahatahu dan penuh kasih, telah memilih dan mempersiapkan individu-individu tertentu untuk menerima anugerah hidup kekal. Ketika Injil diberitakan, mereka yang telah ditentukan oleh Allah ini merespons dengan iman.
Penting untuk memahami bahwa penentuan ilahi ini tidak menghilangkan tanggung jawab manusia untuk merespons. Sebaliknya, penentuan ilahi inilah yang memungkinkan respon iman yang tulus. Orang-orang bukan Yahudi yang bersukacita dan memuliakan firman Tuhan adalah bukti nyata bahwa mereka adalah bagian dari mereka yang telah ditentukan bagi hidup yang kekal. Iman yang timbul di hati mereka adalah buah dari pekerjaan Roh Kudus yang menguatkan mereka untuk menerima kebenaran Injil.
Kisah Rasul 13:48 mengajarkan kita tentang keindahan dan universalitas Injil. Pesan keselamatan Allah itu luas, mencakup semua bangsa. Kita juga diingatkan tentang kuasa ilahi yang bekerja di balik setiap pertobatan yang tulus. Ketika kita melihat orang lain menerima Kristus, kita diingatkan bahwa di balik setiap iman yang tumbuh, ada tangan Allah yang bekerja, menarik mereka kepada-Nya dan menetapkan mereka untuk hidup kekal. Ini adalah sebuah kisah yang penuh harapan dan kepastian dalam kasih karunia Allah.