"Dan di situ mereka memberitakan Injil."
Kisah para rasul, khususnya pasal 14, mencatat perjalanan misionaris yang penuh tantangan dan berkat yang dialami oleh Rasul Paulus dan Barnabas. Di tengah berbagai kota yang mereka kunjungi, ada satu tempat yang menyoroti semangat pantang menyerah mereka dalam menyebarkan kabar baik, yaitu kota Listra. Ayat 7 dari pasal ini dengan singkat namun padat menyatakan, "Dan di situ mereka memberitakan Injil." Pernyataan sederhana ini membuka jendela ke dalam keberanian dan keteguhan iman yang menjadi ciri khas pelayanan para rasul.
Listra, sebuah kota di Galatia, bukanlah tempat yang mudah untuk menerima pesan Injil. Kemungkinan besar, penduduknya memiliki pemahaman agama yang berbeda, bahkan mungkin lebih terikat pada tradisi pagan mereka. Namun, justru di sinilah Paulus dan Barnabas memilih untuk menanam benih Kerajaan Allah. Mereka tidak gentar menghadapi potensi penolakan atau kesalahpahaman. Sebaliknya, mereka dipenuhi dengan keyakinan bahwa kabar tentang Yesus Kristus adalah berita terbaik yang dapat diterima oleh setiap jiwa.
Memberitakan Injil bukan sekadar menyampaikan informasi. Ini adalah tindakan iman, harapan, dan kasih yang mendalam. Ini berarti berbagi tentang pengorbanan Kristus, kebangkitan-Nya, dan tawaran pengampunan dosa serta hidup kekal yang tersedia bagi siapa saja yang percaya. Di Listra, seperti di tempat-tempat lain, pelayanan mereka seringkali disertai dengan mukjizat. Kisah ini mencatat bagaimana mereka menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahir (Kisah Para Rasul 14:8-10). Mukjizat ini bukan tujuan akhir, melainkan sebuah tanda yang memperkuat kesaksian mereka dan membuka hati orang-orang untuk mendengarkan pesan yang lebih dalam tentang Yesus.
Tentu saja, jalan para rasul tidak selalu mulus. Di Listra sendiri, setelah awalnya disambut dengan kekaguman hingga hampir disembah sebagai dewa, mereka kemudian menghadapi penolakan keras dari orang-orang Yahudi yang datang dari Antiokhia dan Ikonium. Paulus bahkan dilempari batu hingga dianggap mati (Kisah Para Rasul 14:19). Namun, ayat 7 ini terjadi sebelum peristiwa pahit tersebut, menunjukkan fokus mereka pada misi utama, yaitu memberitakan Injil, terlepas dari apa pun yang mungkin akan terjadi di masa depan.
Kisah Rasul 14:7 mengingatkan kita tentang pentingnya keberanian dalam iman. Di dunia yang seringkali penuh dengan ketidakpastian dan tantangan, pesan Injil tetap relevan dan penuh harapan. Pelayanan Paulus dan Barnabas di Listra menjadi teladan bagi kita untuk terus menyebarkan kasih dan kebenaran Kristus, bahkan ketika menghadapi kesulitan. Dengan semangat yang sama, kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus, membawa terang dan pengharapan kepada orang-orang di sekitar kita.