Kisah Rasul 9:23

"Setelah beberapa lama berlalu, orang-orang Yahudi berunding untuk membunuh dia."

Harapan Baru

Kisah Para Rasul pasal 9 mencatat transformasi luar biasa dari seorang penganiaya menjadi penginjil yang gigih. Ayub, yang kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus, mengalami pertemuan ilahi di jalan menuju Damsyik. Pengalaman ini tidak hanya mengubah pandangan dunianya, tetapi juga mengantarkannya pada misi baru untuk menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus Kristus kepada bangsa-bangsa.

Setelah pertobatannya, Paulus segera mulai memberitakan tentang Yesus di Damsyik. Namun, keberanian dan keyakinannya yang baru ini tidak diterima dengan tangan terbuka oleh semua orang. Komunitas Yahudi di Damsyik, yang sebelumnya mengenal Paulus sebagai penentang sengit pengikut Kristus, merasa sangat terkejut dan marah dengan perubahan drastis ini. Bagi mereka, Paulus adalah seorang pengkhianat dari kelompok mereka sendiri.

Ayat ke-23 dari pasal 9 ini secara ringkas mengungkapkan permulaan dari tantangan yang akan dihadapi Paulus. Disebutkan bahwa "Setelah beberapa lama berlalu, orang-orang Yahudi berunding untuk membunuh dia." Frasa "beberapa lama berlalu" menunjukkan bahwa Paulus memiliki waktu untuk memulihkan diri dan mulai menjalankan pelayanannya. Namun, permusuhan terhadapnya tidak padam, melainkan malah tumbuh. Perundingan untuk membunuhnya adalah bukti nyata dari kebencian dan ketakutan yang ditimbulkan oleh kesaksian Paulus yang kuat tentang Yesus.

Tindakan orang-orang Yahudi ini tidak hanya menunjukkan keras kepala mereka dalam menolak kebenaran, tetapi juga betapa beraninya Paulus dalam menghadapi ancaman semacam itu. Dia tidak gentar, bahkan ketika nyawanya terancam. Justru, ancaman ini seolah memacu semangatnya untuk terus maju dalam pelayanannya. Perencanaan pembunuhan ini menjadi titik balik penting, memaksa Paulus dan para pengikutnya untuk mencari cara agar ia dapat terus melayani tanpa tertangkap.

Berkat bantuan para murid yang menurunkannya dari tembok kota dalam sebuah keranjang, Paulus berhasil melarikan diri dari Damsyik. Peristiwa ini mengajarkan kita tentang pentingnya ketekunan dalam menghadapi kesulitan dan bahaya. Kisah Paulus di sini menunjukkan bahwa pelayanan yang benar seringkali datang dengan pengorbanan dan risiko. Namun, keyakinan yang mendalam dan kehendak ilahi akan selalu menemukan jalan untuk terus berjalan.

Kisah ini juga menyoroti bagaimana kebenaran dapat memicu reaksi keras dari mereka yang terbiasa dengan status quo. Perubahan yang dibawa oleh Paulus sangat fundamental, menantang ajaran dan tradisi yang sudah lama mengakar. Namun, seperti yang terbukti dalam perjalanan pelayanan Paulus selanjutnya, dampak positif dari pesan Injil jauh melampaui segala bentuk penolakan dan permusuhan. Perundingan untuk membunuh Paulus menjadi awal dari serangkaian tantangan yang akan membentuk karakternya dan memperkuat imannya, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Kekristenan.