Kisah Rasul 15:40

"tetapi Paulus memilih Silas, lalu berangkat, sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Allah."

Kisah Rasul 15:40 menyajikan sebuah momen krusial dalam pelayanan para rasul, khususnya Rasul Paulus dan Barnabas, serta awal perjalanan misi kedua Paulus bersama Silas. Ayat ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan kelanjutan dari sebuah keputusan penting yang diambil setelah Konsili Yerusalem. Dalam pertemuan yang sebelumnya telah dibahas, diputuskan bahwa orang-orang bukan Yahudi yang percaya kepada Yesus tidak perlu disunat dan diwajibkan mengikuti hukum Taurat. Keputusan ini menjadi landasan baru bagi perluasan Injil ke seluruh bangsa.

Namun, setelah keputusan tersebut diambil, timbul perbedaan pendapat antara Paulus dan Barnabas mengenai siapa yang akan menyertai mereka dalam pelayanan selanjutnya. Barnabas ingin mengajak Yohanes yang juga disebut Markus, keponakannya. Sementara itu, Paulus merasa bahwa Markus yang sebelumnya meninggalkan mereka dalam perjalanan misi pertama, belum siap untuk misi yang lebih berat. Perpecahan ini, meskipun menyakitkan, akhirnya membawa pada dua jalur pelayanan yang terpisah namun sama-sama membawa Injil. Barnabas bersama Markus berlayar ke Siprus, sementara Paulus memilih Silas.

Pemilihan Silas sebagai rekan seperjalanan Paulus bukanlah hal yang kebetulan. Silas, yang juga dikenal sebagai Silwanus, adalah seorang percaya Yahudi yang memiliki status kewarganegaraan Romawi. Ia adalah seorang nabi dan pemimpin gereja di Yerusalem, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Kehadirannya memberikan kekuatan baru bagi Paulus. Kata "memilih Silas" menunjukkan sebuah keputusan yang matang dan strategis. Paulus tidak hanya mencari teman perjalanan, tetapi seorang rekan yang memiliki karunia rohani dan kesetiaan yang teruji.

Frasa "lalu berangkat, sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Allah" menekankan pentingnya dukungan komunitas gereja dan berkat ilahi. Ini bukan sekadar keberangkatan dua orang pribadi, melainkan sebuah misi yang dilepas dan diberkati oleh jemaat. "Diserahkan kepada kasih karunia Allah" adalah pengakuan bahwa keberhasilan pelayanan tidak bergantung pada kekuatan manusia semata, tetapi sepenuhnya berada dalam pemeliharaan dan kuasa Tuhan. Ini adalah ritual pelepasan yang penuh doa dan harapan, sebuah penguatan spiritual bagi Paulus dan Silas sebelum menghadapi tantangan yang akan datang.

Kisah Rasul 15:40 mengingatkan kita bahwa pelayanan seringkali melibatkan keputusan sulit dan kerja sama yang dinamis. Perbedaan pandangan bisa saja terjadi, namun yang terpenting adalah tetap berfokus pada panggilan ilahi dan saling mendukung dalam kasih Kristus. Pemilihan Silas oleh Paulus dan dukungan jemaat menjadi bukti bahwa Roh Kudus bekerja melalui komunitas untuk mengutus para hamba-Nya. Perjalanan misi kedua Paulus dan Silas yang dimulai dari momen ini kemudian membawa Injil ke berbagai wilayah di Asia Kecil dan akhirnya ke Eropa, membuka pintu bagi banyak jiwa untuk mengenal Yesus Kristus.