"Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus bertekun dalam pemberitaan Injil, dan ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Kristus."
Kisah para rasul 18 ayat 5 membawa kita ke tengah-tengah pelayanan kerasulan yang penuh semangat, khususnya pada masa ketika Rasul Paulus berada di kota Korintus. Ayat ini menggambarkan sebuah momen penting dalam pelayanannya di sana, sebuah masa ketika ia tidak berjuang sendirian, melainkan didukung oleh rekan-rekan seiman yang setia.
Korintus adalah sebuah kota metropolitan yang ramai, pusat perdagangan dan budaya di wilayah Yunani. Di kota yang penuh dengan keragaman, tetapi juga sering kali diliputi oleh pengaruh paganisme dan filsafat yang berbeda-beda, pekerjaan memberitakan Injil bukanlah tugas yang mudah. Paulus, meskipun menghadapi tantangan, menunjukkan ketekunan yang luar biasa. Frasa "bertekun dalam pemberitaan Injil" menekankan dedikasi dan keteguhan hatinya dalam menyampaikan pesan keselamatan melalui Yesus Kristus, bahkan di tengah berbagai kesulitan dan perlawanan yang mungkin ia hadapi.
Kedatangan Silas dan Timotius dari Makedonia memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi Paulus. Kehadiran mereka bukan hanya memberikan dorongan moral dan semangat, tetapi juga kemungkinan memperkuat tim pemberita Injil. Timotius, yang sering disebut sebagai "anakku yang terkasih dalam iman," adalah rekan kerja yang sangat dipercaya oleh Paulus, sementara Silas juga seorang pemimpin yang penting dalam gereja mula-mula. Bersama-sama, mereka memperluas jangkauan dan dampak pemberitaan Injil.
Ayat ini juga secara spesifik menyebutkan bahwa Paulus "memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Kristus." Hal ini menunjukkan bahwa fokus awal pelayanan Paulus di Korintus, seperti kebiasaannya di tempat lain, adalah untuk menjangkau komunitas Yahudi. Ia berusaha meyakinkan mereka bahwa Yesus yang mereka nantikan sebagai Mesias, sesuai dengan nubuat-nubuat dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, adalah Dia yang telah datang. Ini adalah inti dari pemberitaan Injil: Yesus bukan hanya seorang nabi atau guru yang baik, tetapi adalah Sang Kristus, Juruselamat dunia.
Proses meyakinkan ini tentu tidak selalu lancar. Sejarah gereja mula-mula mencatat adanya penolakan dan perdebatan yang cukup sengit. Namun, ayat ini menyoroti aspek kesaksian yang teguh. Paulus dan rekan-rekannya tidak mundur meskipun mungkin dihadapkan pada keraguan atau penolakan. Mereka terus memberikan kesaksian, berdasarkan bukti-bukti Kitab Suci dan pengalaman pribadi mereka dengan Tuhan Yesus.
Kisah Rasul 18:5 memberikan gambaran yang indah tentang kerja sama tim dalam pelayanan, ketekunan dalam menghadapi tantangan, dan kejelasan pesan Injil yang disampaikan. Ini mengingatkan kita bahwa pemberitaan kabar baik tentang Yesus Kristus adalah tugas yang penting dan membutuhkan keberanian, dukungan, serta kesetiaan yang mendalam.