"baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, baik orang Kristen, maupun orang bukan Kristen, semuanya kami dengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang Allah lakukan."
Ayat ini, yang terambil dari Kisah Para Rasul pasal 2 ayat 11, mencatat salah satu peristiwa paling dramatis dan transformatif dalam sejarah Kekristenan: turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta. Kejadian ini bukan hanya sekadar momen religius bagi para rasul dan pengikut Yesus, tetapi juga merupakan manifestasi kuasa ilahi yang memiliki dampak universal. Peristiwa ini membuka pintu bagi penyebaran Injil ke seluruh penjuru dunia, menerobos batas-batas bahasa, budaya, dan kebangsaan. Ayat ini secara gamblang menggambarkan keheranan dan kekaguman banyak orang yang menyaksikan para rasul berbicara dalam berbagai bahasa.
Kisah para rasul 2:11 menekankan poin krusial: kemampuan luar biasa para rasul untuk berbicara dalam bahasa asing. Pada hari Pentakosta, Yerusalem dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai bangsa dan daerah yang datang untuk merayakan hari raya Yahudi. Ketika Roh Kudus turun atas para rasul dalam bentuk lidah-lidah api, mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang belum pernah mereka pelajari sebelumnya. Keajaiban ini memungkinkan setiap orang yang hadir untuk mendengar pesan Injil dalam bahasa ibu mereka sendiri. Ini adalah sebuah pertanda ilahi yang kuat, menunjukkan bahwa pesan keselamatan bukanlah untuk satu kelompok eksklusif, melainkan untuk seluruh umat manusia. Ayat ini menegaskan bahwa baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi, dan bahkan orang-orang yang belum mengenal Kristus, semuanya dapat memahami pesan kebenaran.
Pentingnya kisah rasul rasul 2 11 terletak pada implikasinya yang mendalam. Ia membuktikan bahwa Allah tidak membatasi kasih dan anugerah-Nya hanya pada satu golongan. Melalui mukjizat bahasa ini, Allah menghancurkan hambatan komunikasi yang seringkali menjadi pemisah antarmanusia. Hal ini menggarisbawahi sifat universal dari Injil Kristus. Pesan tentang penebusan, pengampunan dosa, dan kehidupan kekal adalah untuk semua orang, tanpa terkecuali. Para rasul, yang sebelumnya mungkin terbatas dalam jangkauan pelayanan mereka, kini diberdayakan untuk berbicara kepada khalayak yang jauh lebih luas. Ini adalah awal dari perjalanan luar biasa dalam menyebarkan kabar baik yang akan mengubah dunia.
Kisah rasul 2:11 bukan hanya sebuah catatan sejarah, tetapi juga sebuah undangan. Ia mengajak setiap individu, dari latar belakang apa pun, untuk mendengarkan dan menerima pesan Injil. Keajaiban Pentakosta menunjukkan bahwa Allah merindukan setiap orang untuk mengenal-Nya dan mengalami kuasa perubahan yang Dia tawarkan. Ketika kita merenungkan ayat ini, kita diingatkan akan kuasa Roh Kudus yang mampu mendobrak segala keterbatasan dan mempersatukan umat manusia dalam kasih ilahi. Kisah ini terus menginspirasi gereja untuk menjangkau segala bangsa dan suku dengan pesan Injil yang penuh harapan dan kasih.