Kisah Para Rasul 2:12 menggambarkan sebuah momen penting dalam sejarah kekristenan, yaitu momen ketika Roh Kudus turun atas para rasul di Yerusalem. Kejadian ini bukan sekadar fenomena alam biasa, melainkan sebuah manifestasi ilahi yang luar biasa dan membingungkan bagi banyak orang yang menyaksikannya. Ayat tersebut menangkap reaksi spontan dan penuh tanya dari orang-orang yang melihat para rasul berbicara dalam berbagai bahasa.
Saat Roh Kudus turun, para rasul mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang dijanjikan Yesus kepada mereka sebelum Ia naik ke surga. Peristiwa Pentakosta ini menarik perhatian banyak orang dari berbagai bangsa yang berkumpul di Yerusalem untuk merayakan hari raya. Mereka mendengar suara-suara yang asing namun penuh makna, yang berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar Allah. Kebingungan dan keheranan muncul seketika.
Reaksi "tercengang-cengang dan menjadi ragu-ragu" menunjukkan bahwa peristiwa ini melampaui pemahaman rasional mereka. Mereka melihat sesuatu yang tidak biasa, sesuatu yang melanggar tatanan alam yang mereka kenal. Pertanyaan "Apakah artinya ini?" adalah pertanyaan mendasar yang muncul dari keterkejutan dan ketidakmampuan untuk menginterpretasikan apa yang sedang terjadi. Ini adalah momen keraguan yang seringkali menjadi pintu gerbang menuju penemuan dan pemahaman yang lebih dalam.
Kisah ini penting karena menjadi awal dari misi para rasul untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia. Kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa adalah tanda ilahi yang memfasilitasi komunikasi pesan keselamatan kepada orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Namun, sebelum pesan itu tersampaikan dengan jelas, keheranan dan pertanyaan harus dijawab. Injil yang disampaikan oleh Petrus kemudian memberikan jawaban atas kebingungan ini, menjelaskan bahwa peristiwa itu adalah penggenapan nubuat dan karya Allah yang ajaib.
Momen ini mengajarkan kita tentang sifat pewahyuan ilahi yang seringkali datang dalam bentuk yang mengejutkan dan menantang. Kebingungan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah undangan untuk mencari jawaban, untuk bertanya, dan untuk membuka diri terhadap kebenaran yang lebih besar. Kisah Para Rasul 2:12 mengingatkan kita bahwa iman seringkali dimulai dari sebuah pertanyaan, dari sebuah keraguan yang akhirnya membawa kita kepada penemuan iman yang kokoh. Keajaiban Roh Kudus terus bekerja hingga kini, mengingatkan kita untuk selalu terbuka pada karya-Nya yang tak terduga.