2:21 Harapan

Ilustrasi: Perjalanan Iman dan Petunjuk Ilahi

Kisah Rasul 2:21

"Dan setiap orang yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan."

Menemukan Jawaban di Tengah Ketidakpastian

Ayat dari Kisah Para Rasul 2:21 ini muncul pada momen yang sangat krusial dalam sejarah awal gereja. Setelah peristiwa Pentakosta, di mana Roh Kudus turun dengan dahsyatnya dan para rasul mulai berbicara dalam berbagai bahasa, banyak orang yang menyaksikan kejadian luar biasa ini merasa tercengang dan bingung. Ada yang menuduh para rasul mabuk, sementara yang lain merasa takjub dengan kuasa yang terlihat. Di tengah keraguan dan pertanyaan yang membanjiri, Petrus berdiri dan menyampaikan khotbah yang kuat, yang berpuncak pada janji keselamatan yang terdapat dalam ayat ini.

Siapa yang Dimaksud "Setiap Orang"?

Kata kunci dalam ayat ini adalah "setiap orang". Ini bukanlah janji eksklusif untuk sekelompok kecil orang, melainkan sebuah undangan terbuka. Siapapun yang memiliki kerinduan di dalam hatinya untuk mengenal Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya, memiliki kesempatan untuk menerima keselamatan. Ini adalah pernyataan kemurahan hati ilahi yang melintasi batas-batas kebangsaan, status sosial, atau latar belakang. Yang terpenting adalah kesediaan hati untuk berseru kepada nama Tuhan.

Makna "Berseru Kepada Nama Tuhan"

"Berseru kepada nama Tuhan" bukan sekadar mengucapkan kata-kata tanpa makna. Ini melibatkan lebih dari sekadar doa lisan. Ini mencakup pengakuan akan keilahian Tuhan, kepercayaan yang mendalam pada kuasa dan kasih-Nya, serta penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya. Ini adalah ekspresi dari kebutuhan mendalam akan pertolongan, bimbingan, dan penebusan. Dalam konteks Kisah Para Rasul 2, seruan ini merujuk pada iman kepada Yesus Kristus, yang telah diangkat oleh Allah dan kini berkuasa di surga. Keselamatan yang dijanjikan adalah keselamatan jiwa dari dosa dan kematian, serta hubungan yang diperbarui dengan Pencipta.

Konteks Sejarah dan Relevansi Abadi

Pada masa itu, banyak orang Yahudi yang mencari pembebasan dari penindasan dan keputusasaan. Petrus memberikan harapan baru melalui Injil Kristus. Kisah rasul-rasul selanjutnya menunjukkan bagaimana janji ini digenapi bagi orang-orang Yahudi pertama yang menerima Kristus, dan kemudian diperluas kepada bangsa-bangsa lain.

Relevansi ayat ini melampaui zaman para rasul. Di dunia yang seringkali penuh dengan ketidakpastian, penderitaan, dan kebingungan, ayat ini tetap menjadi sumber penghiburan dan harapan yang kuat. Ia mengingatkan kita bahwa di tengah segala kesulitan, ada satu Pribadi yang selalu siap mendengar dan menjawab seruan tulus dari hati yang mencari. Ini adalah ajakan untuk terus menjaga iman, menguatkan keyakinan, dan tidak pernah berhenti berseru kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Pengalaman para rasul dan penerima awal Injil menjadi bukti nyata bahwa janji ini adalah benar dan dapat diandalkan. Ayat kisah rasul 2 21 ini terus menginspirasi jutaan orang untuk menemukan kedamaian dan keselamatan sejati.