Simbol Injil dan Pemberitaan

Kisah Rasul 2:39 - Janji Keselamatan

Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi siapa saja yang jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.

Kisah Para Rasul 2:39 adalah sebuah ayat yang penuh dengan harapan dan inklusivitas, terucap dari khotbah Petrus di hari Pentakosta. Ayat ini menandai titik balik penting dalam sejarah penyebaran Injil, membuka pintu keselamatan tidak hanya bagi orang Yahudi, tetapi juga bagi semua bangsa. Setelah Roh Kudus turun dan para rasul mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, banyak orang terkejut dan bertanya-tanya apa artinya semua ini. Petrus, berdiri teguh, menjelaskan bahwa peristiwa ini adalah penggenapan nubuat nabi Yoel, di mana Allah berjanji akan mencurahkan Roh-Nya atas segala makhluk.

Inti dari janji yang disampaikan oleh Petrus dalam 2:39 sangatlah universal. Ia menegaskan bahwa keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus Kristus bukan hanya ditujukan kepada mereka yang hadir pada hari itu, yaitu keturunan Israel, tetapi juga kepada anak-anak mereka – generasi mendatang yang akan meneruskan warisan iman. Lebih jauh lagi, ayat ini secara eksplisit menyebutkan "dan bagi siapa saja yang jauh". Frasa ini merupakan terobosan signifikan, karena secara radikal memperluas cakupan janji keselamatan Allah. "Yang jauh" ini merujuk pada mereka yang bukan keturunan Yahudi, bangsa-bangsa lain yang selama ini dianggap terpisah dari perjanjian Allah.

Petrus tidak berhenti di situ. Ia menambahkan bahwa janji ini berlaku bagi "sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita". Ini menekankan kedaulatan Allah dalam panggilan-Nya. Panggilan ini bersifat pribadi dan ilahi, siapapun yang merespons panggilan tersebut, baik dari dekat maupun dari jauh, akan menerima bagian dalam janji ini. Ini adalah bukti nyata dari kasih Allah yang tidak terbatas, yang tidak memandang latar belakang suku, bangsa, atau status sosial.

Ayat ini menjadi fondasi teologis yang kuat bagi gereja mula-mula dalam misi mereka memberitakan Injil ke seluruh dunia. Ini menjadi pengingat bahwa keselamatan tidak diperoleh melalui kesukuan atau garis keturunan semata, melainkan melalui iman kepada Yesus Kristus dan penerimaan panggilan-Nya. Kisah Rasul 2:39 mengajarkan kita tentang sifat Injil yang bersifat universal, sebuah kabar baik yang ditujukan untuk seluruh umat manusia, tanpa terkecuali. Pesan ini terus bergema hingga hari ini, mengajak setiap orang untuk mendengarkan panggilan Allah dan mengambil bagian dalam janji keselamatan yang telah Dia sediakan.

Ketika kita merenungkan Kisah Rasul 2:39, kita diingatkan akan kebesaran anugerah Allah. Ayat ini seharusnya mendorong kita untuk memiliki pandangan yang lebih luas tentang bagaimana Allah bekerja di dunia. Janji ini bukan hanya sebuah pernyataan masa lalu, tetapi sebuah undangan yang berkelanjutan bagi setiap jiwa yang mencari kebenaran dan kedamaian. Keindahan ayat ini terletak pada kemampuannya untuk menyentuh hati setiap orang, menginspirasi iman, dan memperkuat keyakinan akan kasih Allah yang menyelamatkan.