Pelayaran Aman

Kisah Rasul 21:7

"Dan setelah kami berlayar meninggalkan Tirus, sampailah kami di Ptolemais. Sesudah menyalami saudara-saudara di sana, kami tinggal bersama mereka satu hari lamanya."

Kisah para rasul adalah catatan perjalanan dan pelayanan para pengikut Yesus Kristus setelah kenaikan-Nya. Di dalam kitab ini, kita menemukan kisah luar biasa tentang bagaimana Injil menyebar dari Yerusalem ke seluruh penjuru dunia. Salah satu tokoh sentral dalam penyebaran ini adalah Rasul Paulus, yang melakukan berbagai perjalanan misi yang penuh tantangan dan mukjizat.

Ayat yang kita renungkan hari ini, Kisah Rasul 21:7, membawa kita pada salah satu titik dalam perjalanan Paulus menuju Yerusalem. Setelah berlayar dari Tirus, sebuah kota pelabuhan penting di Fenisia, kapal yang ditumpangi Paulus dan rekan-rekannya tiba di Ptolemais. Ptolemais, yang sekarang dikenal sebagai Akko di Israel utara, adalah pelabuhan lain yang memiliki komunitas Kristen.

Kedatangan mereka di Ptolemais disambut dengan hangat oleh saudara-saudara seiman di sana. Frasa "menyalami saudara-saudara" menunjukkan adanya ikatan kasih persaudaraan yang kuat di antara para pengikut Kristus, meskipun mereka mungkin berasal dari latar belakang budaya dan etnis yang berbeda. Kehangatan inilah yang menjadi ciri khas gereja mula-mula. Paulus dan rombongannya memilih untuk tinggal bersama mereka selama satu hari. Jeda singkat ini kemungkinan dimanfaatkan untuk beristirahat, berbagi kabar, saling menguatkan dalam iman, dan mungkin juga untuk beribadah bersama.

Perhentian di Ptolemais ini bukanlah sekadar sebuah transit biasa. Ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar, sebuah langkah penting dalam perjalanan Paulus untuk mencapai Yerusalem. Meskipun ia tahu bahwa akan ada kesulitan menanti di sana, Paulus tetap teguh pada panggilannya. Keputusannya untuk terus maju, bahkan ketika menghadapi ancaman dan peringatan, menunjukkan keberanian dan kesetiaan yang luar biasa kepada Tuhan.

Kisah ini mengajarkan kita beberapa hal penting. Pertama, betapa berharganya persekutuan dengan sesama orang percaya. Di tengah perjalanan yang penuh tantangan, menemukan komunitas yang menerima dan menguatkan adalah berkat yang tak ternilai. Kedua, kisah ini menyoroti komitmen Paulus. Ia tidak gentar menghadapi apa pun demi memberitakan Injil. Bagi Paulus, tidak ada halangan yang lebih besar daripada tugas yang telah Tuhan berikan.

Mengalami perhentian di Ptolemais seperti ini, bahkan hanya sehari, memberikan gambaran tentang bagaimana iman Kristen tersebar melalui hubungan antar pribadi dan dukungan komunitas. Ini mengingatkan kita bahwa perjalanan iman bukanlah perjalanan yang sepi, melainkan sebuah perjalanan yang dijalani bersama, saling menopang, dan saling menginspirasi. Paulus, melalui kisahnya di Kisah Rasul 21:7, terus menjadi teladan bagi kita semua dalam kesetiaan, keberanian, dan kasih persaudaraan dalam Kristus. Ia melanjutkan pelayarannya, membawa terang Injil ke tempat-tempat yang membutuhkan.